Business

Ads Top

Macam-Macam Tanda Baca Dan Aturan-Aturan Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca dalam bahasa Indonesia beberapa diantaranya seperti tanda titik [.], tanda koma [,], tanda seru [!], tanda titik dua [:], dan sebagainya. dalam kaidah bahasa tanda baca tersebut penggunaannya memiliki aturan tersendiri, berikut ini penjelasannya :


1.      Tanda titik [.]
a.       Tanda titik di pakai untuk mengakhiri kalimat yang bkan ertanyaan atau seruan. Contoh : ibu belanja ke pasar.
b.      Tanda titik di pakai di belakang singkatan nama orang. Contoh : Moh. Rusli
c.       Tanda titik di pakai di belakang nama, singkatan nama gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh : Ir. [Insinyur]
d.      Tanda titik di pakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum.  Untuk singkatan yang lebih dari dua huruf hanya di pakai satu tanda titik. Contoh : an. [atas nama], tgl. [tanggal].
e.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik. Contoh : jam 11. 15. 25 [pukul 11 lebih 15 menit 25 detik]
f.       Tanda titik di pakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya, kecuali dalam angka tahun dan nomor [halaman, mobil, telepon, dan lainnya]. Contoh : Rp. 1.500,00
g.      Tanda titik tidak di pakai dalam singkatan yang ditulis dengan huruf besar dan akronim. Contoh: SMA
h.      Tanda titik tidak di pakai dalam singkatan lambing kimia,satuan, ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. contoh : DNA
i.        Tanda titik tidak dipakai di belakang judul buku, karangan, berita, dan bab. Contoh: Habis Gelap Terbitlah Terang
j.        Tanda titik dalam surat menyurat tidak dipakai di belakang tanggal, nama,dan alamat yang tidak menjadi bagian kalimat. Contoh : Edi Basuki

2.      Tanda koma [,]
a.       Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat, terutama kalimat majemuk, baik induk kalimat dan anak kalimat, maupun antara anak-anak kalimat lain. Contoh : setelah makan, jangan langsung tidur.
b.      Dipakai untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut. Contoh : Anggi membeli tas, sepatu, baju, dan kemeja di Pasar.
c.       Dipakai untuk menceritakan kutipan langsungdari bagian lain kalimat. Contoh : pesan Dokter, “Kamu harus banyak istirahat.”
d.      Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang di dahului dengan kata : tetapi atau melainkan. Contoh : saya ingin sekolah, tetapi belum cukup umur.
e.       Dipakai di antara kata penerbitan, nama dan tahun penerbitan. Contoh : Hidayah Cinta, Asa Gemilang, Jakarta, 2009.
f.       Di belakang kata-kata seperti : o, ya, wah, dan sebagainya. contoh : ya, dia telah mencuri.
g.      Sebagai penanda angka sepersepuluh dan di antara rupiah  dan sen dalam bilangan. Contoh : Rp. 25, 50
h.      Untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan oposisi. Contoh : Si Belang, kucing saya, sangat lucu.
i.        Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengkutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga dan marga. Contoh : Drs. Muslihul Hadi, M.A
j.        Di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang di tulis secara berurutan. Contoh : Adi Wong T, Jl. Taruna I/56, Brebes, Indonesia.
k.      Tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mengiringi induk kalimat. Contoh : adik tidak di beri uang karena nakal.
l.        Tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Contoh : karena sakit, Sarmila tidak sekolah
m.    Tidak di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian-bagian lain dalam kalimat apabila petika langsung itu berakhir dengan tanda seru atau tanda Tanya, dan mendahului bagian lain dalam kalimat tersebut. Contoh : “Buka jendela itu!” perintah Pak Guru.
n.      Di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya. Contoh : Oleh karena itu, kamu jangan nakal.
o.      Untuk menceritakan bagian nama yang di balik susunannya dalam daftar pustaka. Contoh : Joko Santoso, S.H. Polemik Hukum, Tegal 2011.

3.      Tanda titik koma [;]
a.       Tanda titik koma dipakai untk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Hari sudah larut malam; Intan belum juga dating.
b.      Tanda titik koma dapat juga di pakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh : Hari Minggu pagi semua sibuk; ayah dan kakak berkebun; ibu memasak di dapur; aku dan adik menjemur kasur.

4.      Tanda titik dua [:]
a.       Tanda titik dua  di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemberian. Contoh : Yang kita butuhkan sekarang adalah : buku dan pensil.
b.      Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan penjelasan. Contoh : Hari : Minggu
c.       Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang mneunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh : Ibu : “Rudi, cepatlah kemari!”
d.      Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau penjelasan itu merupakann pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh : kita memerlukan pensil, buku, dan penggaris.

5.      Tanda penghubung (-)
a.       Tanda penghubung dipakai untuk menyambungkan suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh : orang itu tidur tanpa seli-mut
b.      Tanda penghubung digunakan untuk menyambungkan awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Contoh : nilaimu harus dipertahan-kan
c.       Tanda penghubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh : anak-anak
d.      Tanda penghubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh : m-e-l-a-p-o-r-k-a-n, 11-11-1998
e.       Tanda penghubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Contoh : ber-evolsi dengan be-revolusi
f.       Tanda penghubung dipakai untuk merangki-kan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, (d) singkatan huruf capital dengan imbuhan atau kata. Contoh : juara ke-1
g.      Tanda penghubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh : di-impor

6.      Tanda Tanya (?)
a.       Tanda tanya dipakai pada kalimat Tanya. Contoh : berapa murmu?
b.      Tanda Tanya dipakai di antara kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh : hartanya menvcapai 5 milyar?

7.      Tanda seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah, atau yang meng-gambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, atau emosi yang kuat. Contoh : Mustahil!

8.      Tanda kurung (( ))
a.       Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelas-an yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh : Nabilah sekolah di SD (sekolah dasar) 40 Erasa
b.      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memperinci satu seri keterangan. Angka atau huruf ituboleh juga diikuti oleh kurung tutup saja. Contoh : (1) alam

9.      Tanda garis miring (/)
a.       Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat. Contoh : No. 7/PK/VIII/2003
b.      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata; dan, atau, penomoran alamat. Contoh : mahasiswa/mahasiswi

10.  Tanda petik (“…”)
a.       Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris. Contoh : “Kapan tiba dari kampong?” Tanya angggi.
b.      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat. Contoh : Kakak meminjam buku “Habis Gelap Terbtlah Terang” di perpustakaan
c.       Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh : Penyakit “AIDS” sangat berbahaya
d.      Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh : adik berkata, “Kelak aku ingin jadi Presiden.”

e.       Tanda baca penutup kalimat atau bagiaan kaliamat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus. Contoh : Harimau loreng sering disebut  “Si Belang”.
Macam-Macam Tanda Baca Dan Aturan-Aturan Penggunaan Tanda Baca Macam-Macam Tanda Baca Dan Aturan-Aturan Penggunaan Tanda Baca Reviewed by Unknown on 1:30 PM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...