Business

Ads Top

Umar bin Khathab



Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah mantap mencari  Rasulullah [saw] hendak membunuhnya. Ia sanatlah membenci Rasulullah [saw] dan agama baru yang di bawanya. Ditengah perjalanan, ia bertemu dengan seseorang yang bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya. Kemudian, diceritakan niatnya itu. Dengan mengejek, Naim mengatakan agar ia lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya sendiri terlebih dahulu.

Seketika itu juga, pemuda itu kembali ke rumah dan mendapatkan ipar lelakinya sedang asyik membaca kitab suci al-Qur’an. Langsung saja sang ipar dipukul dengan ganas, pukulan yang tidak membuat ipar dan adiknya meninggalkan agama Islam. Pendirian adik perempuannya yang teguh itulah yang akhirnya menentramkan hatinya dan justru memintanya membaca kembali baris-baris Al-Quran. Permintaan tersebut dipenuhi dengan senang hati. Kandungan arti dan alunan ayat-ayat kitabullah ternyata membuat si pemuda keras itu begitu terpesona, sehingga bergegas ke rumah Rasulullah [saw] dan langsung memeluk agama Islam.
Image result for Umar bin Khattab
Begitulah pemuda yang bernama Umar bin Khathab, yang sebelum masuk Islam dikenal sebagai musuh Islam yang berbahaya. Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa. Ketiga bersaudara itu begitu gembira, sehingga secara spontan merekam engumandangkan takbir dan gaungannya bergema di pegunungan sekitarnya.

Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Ia dilahirkan di Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis keturunan Rasulullah [saw] pada generasi ke delapan. Moyangnya memegang jabatan duta besar dan leleuhurnya adalah pedagang. Ia salah satu dari 17 orang Makkah yang terpelajar ketika kenabian dianugerahkan kepada Rasulullah [saw].

Dengan masuknya Umar kedalam agama Islam, kekuatan kaum Muslimin bertmbah tangguh. Ia kemudian menjadi penasihat utama Abu Bakar selama masa pemerintahan dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar mangkat, ia dipilih menjadi khalifah Islam yang kedua; jabatan yang diembannya dengan sangat hebat selama sepuluh setengah tahun. Ia mneinggal pada tahun 644 M, di bunuh selagi menjadi imam shalat di masjid Nabawi. Pembunuhnya bernama Feroz alias Abu Lu’lu, seorang majusi yang tidak puas.

Ajaran-ajaran Rasulullah [saw] telah mengubah suku-suku bangsa Arab yang suka berperang menjadi bangsa yang bersatu dan menjadi sebuah revolusi terbesar dalam sejarah manusia. Dalam waktu tidak sampai 30 tahun, orang-orang arab yang suka berkelana telah menjadi tuan sebuah kerajaan terbesar di waktu itu. Prajurit-prajuritnya melanda tiga benua terkenal di dunia dan dua kerajaan terbesar Caesar Romawi dan Chesroes atau Persia bertekuk lutut di hadapan pasukan Islam yang perkasa. Rasulullah [saw] telah meninggalkan sekelompok orang yang tidak mementingkan diri; yang telah mengabdikan dirinya pada satu tujuan, yakni berbakti kepada agama yang baru itu. Salah seorang diantaranya adalah Umar bin Khathab, seorang tokoh besar, di masa perang maupun di masa damai. Tidak banyak tokoh dalam sejarah manusia yang telah menunjukkan kepintaran dan kebaikan hati melebihi umar, baik sebagai pemimpin tentara di medan perang maupun dalam mengemban tugas-tugas terhadap rakyatnya, serta salam hak ketaatan epada keadilan. Kehebatannya terlihat juga dalam mengonsolidasikan negeri-negeri yang telah ditaklukkan.

Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujung pedang. Tetapi riset sejarah modern yang dilakukan membktikan bahwa perang yang dilakukan oleh kaum muslim selama kekhalifan Khulafaur Rasyidin adalah untuk mempertahankan diri.

Sejarawan Inggris, Sir William Muir, melalui bukunya yang  termasyhur, Rise, decline, and fall of the Caliphate,  mencatat bahwa  setelah penaklukan Mesopotamia, seorang jenderal Arab bernama Zaid memohon izin Khalifah Umar untuk mengejar tentara persia yang melarikan diri ke Khurasan. Keinginan jenderalnya itu di tolak oleh Umar dengan berkata, “saya ingin agar antara Mesopotamia dan negara-negara di sekitar pegunungan menjadi semacam batas penyekat, sehingga orang-orang persia tidak  akan mungkin menyerang kita, demikian pula kita, tidak bisa menyerang mereka. Daratan Irak sudah memenuhi keinginan kita. saya lebih menyukai keselamatan bangsaku dari pada ribuan barang rampasan perang dan melebarkan wilayah penaklukan.”

Dalam hal ini Munir berkomentar, “pemikiran melakukan misi yang meliputi seluruh dunia masih merupakan suatu embrio kewajiban untuk memaksakan agama Islam melalui peperangan belum lagi timbul dalam pikiran orang Muslim.”

Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia megeluarkan perintah operasi militer secara mendetail. Pernah suatu hari ketika mengadakan operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang persia, ia merancang komposisi pasukan Muslim dan mengeluarkan perintah dengan detail. Saat ia menerima kabar hasil pertempurannya, ia ingin segera menyampaiakan berita gembira atas kemenangan tentara kaum muslimin kepada penduduk. Lalu Khalifah Umar berpidato di hadapan penduduk Madinah, saudaraku-saudaraku! Aku bukanlah rajamu yang ingin menjadikan kalian budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi hambaNya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat untuk menjalankan pemerintahan khalifah. Adalah tugasku membuat kalian senang dalam segala hal dan akan menjadi hari naas bagiku jika timbul keinginan barangsekalipun agar kalian melayaniku. Aku berhasrat mendidik kalian bukan melalui perintah, tetapi melalui perbuatan.”

Pada tahun 634 M, pernah terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan Islam dan Romawi di daratan Yarmuk. Pihak Romawi mengerahkan 30.000 tentara, sedangkan tentara muslim hanya 46.000 orang. walaupu tidak terlatih dan perlengkapan yang buruk, pasukan muslim yang bertempur dengan gagah berani mampu mengalahkan tentara Romawi. Sekitar 100.000 orang serdadu Romawi tewas, sedangkan di pihak Muslim tidak lebih dari 3000 orang yang tewas daam pertempuran itu. Ketika kaisar diberitahukan atas kekalahan di pihaknya, dengan sedih ia berteriak, “selamat tinggal Syria!” dan ia pun mundur ke Konstantinopel.

Beberapa prajurit yang melarikan diri dai medan pertempuran Yarmuk, mencarip erlinungan diantara dinding-dinding benteng kota Jerussalem. Kota dijaga oleh Garnisun tentara yang terkuat dan mereka mampu bertahan cukup lama. Akhirnya, Uskup Agung Jerussalem mengajak berdamai, tapi menolak menyerah kecuali langsung kepada Khalifah sendiri. Umar mengabulkan permohonan itu dan ia menempuh perjalanan di Jabia tanpa pengawalan dan arak-arakan kebesaran, kecuali ditemani oleh seorang pembantunya. Ketika Umar tiba di hadapan Uskup Agung dan para pembantunya. Para pendeta kristen tersebut sangat kagum dengan  sikap rendah hati Khalifah Islam dan penghargaannya pada persamaan martabat antara sesama manusia. Dalam kesempatan itu, Uskup Agung menyerahkan kunci kota suci kepada Khalifah, kemudian bersama-sama memasuki kota. Ketika ditawari bersembahyang di gereja kebaktian, Umar menolaknya dengan berkata, “kalau saya berbuat demikian, kaum muslimin di masa depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan mengikuti contoh saya.” Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan kepada orang kristen. Sedangkan, kepada orang-orang Yahudi, yang membantu orang Muslim, hak milik mereka dikembalikan tanpa harus membayar pajak apapun.

Saat penaklukan Syria selesai, seorang sejarahwan terkenal berkata, “Syria telah tunduk pada tongkat kekuasaan Khalifah Umar 700 tahun setelah Pompey menurunkan tahta raja terakhir Macedonia. Setelah kekalahannya yang terakhir, orang Romawi mengaku takluk, walaupun mereka masih terus menyerang daerah-daerah muslim. Orang Romawi membangun sebuah rintangan yang tidak bisa dilalui, antara daerahnya dengan daerah orang muslim. Mereka juga mengubah sisa tanah luas miliknya di perbatasan Asia mejadi sebuah padang pasir. Semua kota di jalur itu di hancurkan, benteng-benteng di bongkar, dan penduduk di paksa pindah ke wilayah yang lebih utara. Demikianlah keadaan yang dianggap sebagai perbuatan orang Arab musim yang biadab sesungguhnya hasil kebiadaban Byzantium.”

Namun, kebijaksanaan bumi hangus yang sembrono itu ternyata  tidak dapat menghalangi gelombang  pasukan Muslimin. Di pimpin Ayaz yang jadi panglima, tentara Muslim melewati Tarsus dan maju sampai ke pantai Laut Hitam. Menurut sejarawan terkenal, Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah mencapai Daratan Debal di Sind. Ttetapi, kata Thabari, Khalifah Umar menghalangi tentaranya maju lebih ke timur dari Mekran.

Suatu penelitian pernah dilakukan untuk menunjukkan faktor-faktor yang menentukan kemenangan besar operasi militer tentara muslimyang diraih dalam waktu singkat. Kita ketahui, selama pemerintahan khalifah yang kedua, orang Islam memerintah daerah yang sangat luas, termasuk di dalamnya Syria, Mesir, Irak, persia, Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Kirman, Khurasan, Mekran, dan sebagia Baluchistan. Pernah sekelompok orang Arab yang  bersenjata tidak lengkap dan tidak terlatih berhasil mengulingkan dua kerajaan yang paling kuat di dunia. Apa yang memotivasi mereka? Ternyata, ajaran Rasulullah [saw] telah menanamkan semangat baru kepada pengikut agama baru itu. Mereka merasa berjuang hanya demi Allah semata. Kebijaksanaan khalifah Islam yang kedua dalam memilih para jenderalnya dan syarat-syarat lunak di tawaran kepada bangsa-bangsa yang di taklukkan telah menciptakan serangkaian kemenangan bagi kaum muslimin yang di capai dalam waktu sangat singkat.

Bila di teliti dalam kitab sejarah Thabari, diketahui bahwa kendati Umar berada ribuan mil dari medan perang, namun ia berhasil menuntun pasukannya dan mengawasi gerakan pasukan musuh. Suatu kelebihan luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah [swt] kepadanya. dalam menaklukkan musuhnya, khalifah banyak menekankan pada segi moral, dengan menawarkan syarat-syarat yang unak dan memberikan segala hak yang bahkan dalam abad modern ini tidak pernah di tawarkan kepada suatu bangsa yang kalah perang. Hal ini sangat membantu memenangkan simpati rakyat yang dikalahkan. Dan, hal itu pulalah yang pada akhirnya membuka jalan bagi konsolidasi administrasi secara efisien. Ia melarang keras tentaranya membunuh orang yang lemah dan menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. Sekali suatu perjanjian ditandatangani, ia harus ditaati, yang tersurat maupun yang tersirat.

Berbeda dengan tindakan penindasan dan kebuasan yang dilakukan oleh Alexander, Caesar, Atilla, Genghis Khan, dan Hulagu. Penaklukan model Umar bersifat badani dan ruhani. Ketika Alexander menaklukkan sur, sebuah kota di Syria, ia memerintahkan padra jenderalnya melakukan pembunuhan massal dan menggantung seribu warga negara terhormat pada  dinding kota. Demikian pula ketika ia menaklukkan Astrakher, sebuah kota di Persia. Ia memerintahkan memenggal kepala semua lelaki. Raja dzalim seperti Genghis Khan, Atilla, dan Hulagu bahkan lebih ganas lagi. Tetapi imperium mereka yang luas itu akhirnya hancur berkeping-keping begitu sang raja meninggal.

Sementara, penaklukan  yang dilakukan oleh Khalifah Islam kedua berbeda. Kebijaksanaannya yang arif dan administrasi yang efisien membantu mengkonsolidasikan kerajaannya sedemikain rupa. Sehingga, sampai saat masa kini pun ,setelah melewati lebih dari 1400 tahun, negara-negara yang ditalukkannya masih berada di tangan orang Muslim. Umar sebenarnya penakluk terbesar yang pernah dilahirkan sejarah.

Sifat mulia kaum muslimin umumnya dan Khalifah Umar khususnya telah memperkuat kepercayaan kaum nonmuslim pada janji-janji yang diberikan oleh pihak muslimin. Suatu ketika, Hurmuz, pemimpin persia yang menjadi musuh bebuyutan kaum muslimin, tertawan di medan perang dan di bawa menghadap Khalifah Umar di Madinah. Ia sadar kepalanya pasti akan di penggal karena dosanya sebagai pembunuh sekian banyak kaum muslimin. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia meminta segelas air. anehnya saat permohonan tersebut dipenuhi, ia tidak mau minum air yang dihidangkan. Rupanya ia merasa akan di bunuh selagi meneguk air minum. Khalifah Umar pun meyakinkan kalau ia tidak akan di bunuh kecuali jika Hurmuz meminum air tadi. Hurmuz yang cerdik seketika itu membuang air tersebut. Ia kemudian mengatakan kalau mendapakan jaminan dari Kalifah Umar maka ia tidak akan minum air itu lagi. Khalifah memegang janjinya. Hurmuz yang terkesan dengan kejujuran Khalifah Umar, akhirnya masuk Islam.

Khalifah Umar pernah berkata, “kata-kata seorang Muslim biasa sama beratnya dengan ucapan komandan atau khalifahnya.” Demokrasi sejati seperti ini diajarkan dan dilaksanakan selama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, yang hampir tidak ada persamaannya dalam sejarah umat manusia. Islam sebagai agama yang demokratis, seperti digariskan Al-Qur’an, dengan tegas meletakkan dasar kehidupan demokrasi dalam kehidupan muslim. Dengan demikian, setiap masalah kenegaraan harus dilaksanakan melalui konsultasi dan perundingan musyawarah. Rasulullah [saw] sendiri tidak pernah mengambil keputusan penting tanpa melakukan konsultasi.

Pohon demokrasi dalam islam yang ditanamkan oleh Rasulullah [saw] dan dipelihara oleh Abu Bakar mencapai puncaknya pada zaman Khalifah Umar. Semasa pemerintahan Umar, telah dibentuk dua badan penasihat. Badan penasihat yang satu merupakan sidang umum yang diundang untuk bersidang apabila negara menghadapi bahaya. Sedangkan badan penasihat lainnya adalah badan khusus yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai integritas tidak diragukan untuk diajak membicarakan hal rutin dan hal penting. Bahkan masalah pengangkatan dan pemecatan pegawai sipil, serta lainnya dapat di bawa ke badan khusus ini dan keputusannya di patuhi.

Khalifah Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan tindakan-tindakannya. Suatu ketika, ia berkata, “aku tidak bekuasa apapun terhadap baitul mal selain sebagai petugas penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku  mengambil uang sedikit sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian! Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak boleh di hambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Suatu kali, dalam sebuah rapat umum, seorang berteriak, “oh Umar, Takutlah kepada Tuhan.” Para hadirin bermaksud membungkam orang itu, tapi Khalifah Umar mencegahnya sambil berkata, “jika sikap jujur seperti itu tidak ditunjukkan oleh rakyat, rakyat menjadi tiada artinya. Jika kita mendengarkannya, kita akan seperti mereka.” Suatu kebebasan menyampaikan pendapat telah di praktikkan Umar dengan baik.

Suatu hari, ketika berpidato di hadapan gubernur, Khalifah Umar berkata, “ingatlah ! saya mengangkat anda bukan untuk memerintah rakyat, tetapi agar anda melayani mereka. Anda harus memberi contoh dengan tindakan yang baik sehingga rakyat dapat meneladani anda.”

Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus menandatangani penyataan yang mensyaratkan bahwa ia harus mengenakan pakaian sederhana, makan roti yang kasar, dan setiap orang yang ingin mengadukan suatu hal bebas menghadapnya setiap saat. Menurut pengarang buku  Futuhul-Buldan, di masa itu, apabila ada pengangkatan pegawai tinggi, maka pada saat itu pula di buat daftar barang bergerak dan tidak bergerak milik pegawai tersebut. Daftar itu akan di teliti pada setiap waktu tertent dan penguasa tersebut harus mempertanggungjawabkan atas setiap hartanya yang bertambah dengan sangat mencolok. Pada saat musim haji, semua pegawai tinggi harus melapor pada Khalifah Umar, menurut penulis buku Kitab al-Kharaj, setiap orang berhak mengadukan kesalahan pejabat negara, yang tertinggi sekalipun, dan pengaduan itu harus di layani. Bila terbukti bersalah, pejabat tersebut mendapat ganjaran hukuman.

Muhammad bin Muslamah Ansari, seseorang yang dikenal berintegritas tinggi, diangkat sebaga penyelidik keliling. Ia mnegunjungi berbagai egara dan meneliti pengaduan masyarakat. Sekali waktu, Khalifah Umar menerima pengaduan bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash, gubernur Kufah, telah membangun sebuah istana. Seketika itu juga, Khalifah Umar mengutus Muhammad bin Muslamah Ansari unuk menyaksikan sendiri istana tersebut. Ternyata, diketahui bahwa ada sebagian dari istana tersebut yang menghambat jalan masuk ke pemukiman penduduk kufah. Bagian istana yang merugikan kepentingan umum itu kemudian di bongkar. Kasus pengadua lainnya menyebabkan Sa’ad dipecat dari jabatannya.

Daam the encyclopedia Of Islam, seorang sejarawan Eropa menulis bahwa peranan Umar sangatlah besar. Pengaturan warganya yang nonmuslim, pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat hak untuk penisunan tentara atau divan, pengadaan pusat-pusat militer atau amsar yang dikemudian hari berkembang menjadi  kota-kota besar Islam, pembentukan kantong kadi atau qazi, semuanya adalah hasil karyanya. Demikain pula seperangkat peraturan, seperti sembahyang tarawih di bulan Ramadhan, keharusan naik haji, hukuman bagi pemabuk, dan hukuman pelemparandengan batu bagi orang yang berzina.

Khalifah Umar juga menaruh perhatian yang sangat besar pada usaha perbaikan keuangan negara, dengan menempatkannya pada kedudukan yang sehat. Ia membentuk diwan aau departemen keuangan yang dipercayakan menjalankan administrasi pendapatan negara. Pendapatan persemakmuran berasal dari sumber-sumber seperti zakat atau pajak yang dikenakan secara bertahap terhadap muslim yang berharta, kharaj atau pajak bumi, dan jizyah atau pajak perseorangan. Dua pajak yang disebut terakhir, membuat Islam banyak dicerca oleh sejarawan barat, yang sebenarnya berlaku di kerajaan Romawi dan Saanid/persia. Padahal, pajak yang dikenakan pada orang nonmuslim jauh lebih kecil jumlahnya daripada yang di bebankan kepada kaum muslimin.

Khalifah Umar menetapkan pajak bumi menurut jenis penggunaan tanah yang terkena. Ia menetapkan 4 dirham untuk satu jarib gandum. Sejumlah dua dirham dikenakan untuk luas tanah yan sama tetapi di tanami gersb [gandum pembuat ragi]. Padang rumput dan tanah yang tidak di tanami tidak di pungut pajak. Menurut sumber-sumber sejarah yang dapat dipercaya, pendapatan pajak tahunan di Irak berjumlah 860 juta dirham. Jumlah itu tak pernah terlampaui pada masa setelah wafatnya Khalifah Umar.

Ia memperkenalkan penataan yang luas di bidang pertanian, hal yang bahkan tidak terdapat di negara-negara berkebudayaan tinggi di zaman modern ini. salah satu dari reformasi ini ialah penghapusan zamindari atau tuan tanah, sehingga pada gilirannnya terhapus pula beban buruk yang mencekik petani penggarap. Ketika orang romawi menaklukkan Syria dan Mesir, merekam enyita tanah petani dan membagikannya pada anggota tentara, kaum ningrat, gereja, dan anggota keluarga kerajaan.

Sejarawan Perancis mencatat bahwa kebijaksanaan liberal orang Arab dalam menentukan pajak dan mengadakan land reform sangat banyak pengaruhnya terhadap berbagai kemenangan di bidang kemiliteran.

Khalifah Umar membentu departemen kesejahteraan rakyat yang bertugas mengawasi pekerjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejarawan terkenal, Allamah Maqrizi, mengatakan bahw di Mesir saja, lebh dari 20.000 peerja terus-menerus dipekerjakan sepanjang tahun. Sejumlah kanal di bangun di Khuzistan dan Ahwaz selama masa itu. Sebuah kanal bernama Nahr Amirul Mukminin, yan menghubungkan sungai nil dan laut merah, dibangun untuk menjamin pengangkutan padi secara tepat dari mesir ke Tanah suci.

Selama masa pemerintahan Umar, diadakan pemisahan antar kekuasaan pengadilan dan kekuasaan eksekutif. Von Hamer berkata, “dahulu, hakim diangkat dan searang akim punmasih diangkat. Hakim ash-shara ialah penguasa yang di tetapkan berdasarkan undang-undang. Sebab undang-undang menguasai seluruh keputusan pengadilan dan para gubernur dikuasakan menjalankan keputusan itu.  Dengan demikian, dengan usianya yang masih sangat muda, Islam telah mengumandangkan dalam kata dan perbuatan, pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan eksekutif.” Pemisahan seperti belum pernah di capai oleh negara-negara paling maju sekalipun di zaman modern ini.

Umar sangat tegas dalam penegakan hukum yang tidak memihak dan tidak pandang bulu. Suatu ketika, anaknya sendiri yang bernama Abu Syahma dilaporkan terbiasa minum khamar. Khalifah memanggilnya menghadap dan ia sendiri yang mendera anak itu sampai meninggal. Cemeti yang dipakai menghukum Abu Syahma di tancapkan si atas kuburan anak itu.

Kebesaran Khalifah Umar juga terlihat dalam perilakunya yang simpatik terhadap warganya yang nonmuslim. Ia mengembalikan tanah-tanah yang dirampas oleh pemerintahan jahiliyah kepada orag yang berhak, sebagian besarn onmuslim. Ia berdamai dengan orang Kristen Elia yang menyerah. Syarat-syarat perdamaian tersebut menyatakan bahwa inilah perdamaian yang di tawarkan oleh Umar, hamba Allah, kepada penduduk Elia.  Orang-orang nonmuslim diizinkan tnggal di gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah dan tidak bleh di hancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan iadahnya dan tidak dianiaya dengan cara apapun. Menurut Imam Syafi’i, ketika Khalifah Umar mengetahui seorang muslim membunuh seorang kristen, ia mengizinkan ahli waris almarhum menuntut balas. Akibatnya, si pembunuh di hukum penggal.

Khalifah Umar  juga mengajak orang nonmuslim berkonsultasi tentang sejumlah masalah kenegaraan. Menurut pengarang kitab al-Khraj, dalam wasiatnya yag terakhir, Umar memerintahkan kaum muslim untuk menepati  sejumlah jaminan yang penah di berikan kepada nonmuslim, yaitu melindungi harta dan jiwanya, dengan taruhan jiwa sekalipun. Bahkan, Umar memaafkan pengkhianatan mereka, yang dalam sebuah pemerintahan beradab sekarangpun tidak akan mentolerirnya. Orang kristen dan Yahudi di Hems bahkan sampai berdoa agar orang Muslimin kembali ke Negeri mereka. Khalifah memang membebankan  jizyah, yaitu pajak bagi kaum nonmuslim. Akan tetapi pajak itu tidak dikenakan bagi orang nonmuslim yang bergabung dengan tentara muslimin.

Khalifah Umar sangat memperhatikan rakyatnya. Pada suatu malam, ia secara diam-diam berkeliling menyaksikan langsung keadaan rakyatnya. Ketika sedang berkeliling di luar kota madinah, di sebuah rumah  dilihatnya seorang wanita sedang memasak sesuatu, sedang dua anaknya perempuan duduk di sampingnya sambil berteriak-teriak minta makan. Ketika di tanya Khalifah Umar, perempuan itu menjelaskan bahwa anak-ananya lapar, sedangkan di ceret yang ia  jerang tidak ada apa-apa selain air dan beberapa buah batu. Itulah cara ia menenangkan anak-anaknya agar percaya bahwa ibunya sedang menyiapkan makanan. Tanpa menunjukkan identitasnya, khalifah Umar bergegas kembali ke Madinah yang berjarak 3 mil. Ia kembali dengan memikul sekarung terigu, memasakkannya sendiri, dan baru merasa puas setelah melihat anak-ana malang itu sudah merasa kenyang. Keesokan harinya, ia berkunjung kembali. sambil meminta maaf kepada wanita itu, ia meninggalkan sejumlah uang sebagai shadaqah  kepadanya.

Khalifah yang  agung  itu hidup dengan cara yang sangat sederhana. Tngkat kehidupannya tidak lebih tinggi daripada kehidupan orang biasa. Suatu ketika, gubernur kufah mengunjunginya sewaktu ia sedang makan. Menyaksikan makanan Khalifah Umar terdiri dari roti gersh dan minyak zaitun, sang gubernur pun berkata, “Amirul Mukminin, kerajaan anda kaya, mengapa anda tidak makan roti dari gandum?” dengan agak tersinggung dan nada murung, Khalifah Umar bertanya, “apakah andap ikir setiap orang di kerajaanku yang begitu luas bisa mendapatkan gandum?” gubernur menjawab, “tidak” kemudian Khalifah Umar menimpali, “lalu, bagaimana aku dpat makan roti dari gandum? Kecuali bila itu bisa dengan mudah di dapat oleh seluruh rakyatku,”

Dalam kesempatan lain, Khalifah Umar berpidato di hadapan suatu pertemuan, “saudara-saudara, apabila aku menyeleweng, apa yang akan kalian lakukan? Seorang lelaki bangkit dan berkata, “anda akan kami pancung!” khalifah umar berkata lagi untuk mengujinya, “beranikah anda mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan seperti itu kepadaku?” “ya berani!” jawab laki-laki itu. Umar sangat gembira dengan keberanian orang itu dan berkata, “alhamdulillah, masih ada orang yang seberani itu di negeri kita ini. sehingga apabila aku menyeleweng, mereka kaan memperbaikiku.”

Untuk menggambarkan karakter Umar, seorang filsuf dan penyair muslim tenar dari India menulis nukilan seperti berikut, “jis se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam daryaan ke dil jis se dabel jaen who toofan (seperti embun yang mendinginkan hati bunga lili dan bagaikan topan yang menggelegakkan dalamnya sungai.)

Sementara, sejarawan kristen Mesir, Jurji Zaidan, berkomentar, “pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian menumpuk, dan harta kekayaan raja-raja persia serta romawi mengalir dengan derasnya di hadapan tentaranya. Namun ia sendiri menunjukkan kemampuan menahan nafsu serakah, sehingga kesederhanannya tidak pernah ada yang menandingi. Ia berpidato d ihadapan rakyatnya dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Ia mempraktikkan kata dengan perbuatan. Ia mengawasi para gubernur dan jenderalnya dengan cermat. Dan, dengan cermat pula ia menyelidiki perbuatan mereka, termasuk Khalid bin Walid yang perkasa. Ia berlau adil kepada semua orang, bahkan juga bagi orang nonmuslim. Selama masa pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara utuh.”

Masya Allah, semoga Allah mengumpulkan kita di hari kemudian dalam rombongan umat Rasulullah [saw] bersama orang salih, Khalifah Umar [ra]. Amiin ya Rabb. 
sumber :Pramono, Teguh.2012. 100 muslim terhebat sepanjang masa. inspirasi para muslim yang di catat dengan tinta emas sejarah. Diva press, Jogjakarta.
Umar bin Khathab Umar bin Khathab Reviewed by Unknown on 12:27 AM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...