Aturan-Aturan atau Kriteria Kata Baku Dan Tidak Baku beserta contohnya

Kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah di bakukan. Kaidah standar dimaksud dapat berupa pedoman ejaan [EYD], tata bahasa baku atau kamus umum.

Kata tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah umum, tidak sesuai dengan pedoman ejaan, tata bahasa atau kamus umum.

Cirri-ciri bahasa baku

1.      Tidak dipengaruhi bahasa daerah, contoh :

Kata baku	Kata tidak baku
Aku Bertemu Dia Kamu Kerja Makan Melihat mengapaa	Gua Ketemu Doi Elo Gawe Kemek Ngeliat kenapa

2.      Tidak dipengaruhi bahasa asing, contoh :

baku	Tidak baku
Itu benar Kantor tempat Kesempatan lain Maka itu Sudah banyak contoh	Itu adalah benar Tempat di mana Lain kesempatan Maka daripada itu Sudah banyak contoh-contoh

3.      Bukan merupakan bahasa percakapan, contoh :

baku	Tidak baku
Dengan Mengapa Memberi Tidak Tetapi meminta	Sama Kenapa Kasih Enggak Tapi pinta

4.      Pemakaian imbuhan secara eksplisit. Contoh

baku	Tidak baku
Kucing memakan tikus Aku bekerja keras Menyerang lawannya Adik memakai sepatu Ibu memasak sayur	Kucing makan tikus Aku kerja keras Serang lawannya Adik pakai sepatu Ibu masak sayur

5.      Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat

baku	Tidak baku
Bertemu dengan Disebabkan oleh Lebih besar daripada Suka kepada	Ketemu sama Disebabkan karena Lebih besar dari Suka pada

6.      Tidak terkontaminasi atau tidak rancu

baku	Tidak baku
Berkali-kali Mengesampingkan Mengajar siswa	Berulang kali Menyampingkan Mengajar kelas

7.      Tidak mengandung arti pleonasme

baku	Tidak baku
Hadrin Maju Mundur Para tamu	Para hadrin Maju ke depan Mundur ke belakang Para tamu-tamu

8.      Tidak mnegandung hiperkorek

baku	Tidak baku
Ahli Akhir Anggota Asa Ijazah Insaf Pihak Sah Syukur Syahdan	Akhli Ahir Anggauta Azas Izazah Insyaf Fihak Syah Sukur Sadan