Business

Ads Top

Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua [Birrul Walidaini]

Menurut keluasan pengertinnya istilah Al-Birr meliputi aspek kemanusiaan dan pertanggungjawaban ibadah kepada Allah [Swt] dalam jalur hubungan kemanusiaan; dalam tata hubungan keluarga dan masyarakat wajib di pahami bahwa kedua orang tua yaitu ayah dan ibu menduduki posisi paling utama. Walaupun demikian kewajiban ibdah kepada Allah dan taat kepada Rasul tetap berada di atas hubungan horizontal kemanusiaan. Berarti bahwa, dalam tertib kewajiban berbakti, mengabdi dan menghormati kedua orang tua yakni ayah dan ibu menjadi giliran berikutnya setelah beribadah kepada Allah dan taat kepada RasulNya.



Motivasi atau dorongan dan kehendak berbuat baik kepada kedua orang tua [birrul waalidaini] telah menjadi salah satu akhlaq mulia [mahmudah]. Dorongan dan kehendak tersebut harusnya tertanam sedemikian rupa, sebab pada hakikatnya hanya ayah dan ibulah yang paling besar dan terbanyak jasanya kepada setiap anak-anak di muka bumi ini.

Ayah adalah penanggung jawab dan pelindung anak dalam segala hal, baik segi ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan; pada prinsipnya ayah menjadi sumber kehidupan dan yang telah menghidupkan masa depan anak. Sedangkan ibu tidak kalah besar pengorbanannya daripada ayah; ibulah yang hamil dengan susah payah, kemudian melahirkannya dengan penderitaan yang tiada tara. Lalu membesarkannya dengan penuh rasa kasih sayang. Dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, ibu adalah kawan setia ayah yang berfungsi sebagai madrasah atau pendidik anak-anaknya, pemelihara keluarga dengan menciptakan ketentraman, keamanan dan kedamaian rumah tangga.

Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 15 yang artinya :
Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah dahulu : mereka tidak akan berbalik ke belakang [mundur] dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggung jawabnya.”

Allah berfirman dalam surah Luqman ayat 14 yang artinya :
dan kami perintahkan kepada manusia [berbuat baik] kepada kedua orang  ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu.”

Dapat di pahami bahwa didalam memelihara hubungan horizontal kemanusiaan dan kemasyarakatan, ayah dan ibu sepatutnya mendapat prioritas pertama dan dalam posisi paling utama. Dalam pemahaman dan kesadaran etika akhlaqul karimah, sangat kelir apabila seseorang anak hanya memelihara hubungan baik dengan person-person lainnya, sedangkan hubungan etis keislaman dengan ayah dan ibunya di abaikan adalah mendurhakai keduanya. Secara imperative kategoris; dengan rasa ikhlas yang sungguh-sungguh birrl walidaini patut dilaksanakan oleh seorang anak kepada ayah dan ibunya.

Perwujudan dari sifat mahmudah berbuat baik kepada ayah dan ibu meliputi segala aspek kegiatan manusia; baik perbuatan maupun ucapan. Dapat dinilai sebagai berbuat baik kepada orang tua, jika anak mendoakan kepada Allah agar keuanya mendapat rahmatNya, bertingkah laku sopan, lemah lembut dan hormat di hadapan ayah dan ibu. Berbuat baik dalam ucapan berarti anak merendahkan suara, bertutur kata sopan, terhadap keduanya.

Prinsip-prinsip tersebut telah dibentangkan di dalam kitab suci, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam dalam pemeliharaannmu, maka sekali-kali janganlah kamu berkata kepada keduanya perkataan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”  [QS. Al-Isra : 24]

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh ksih kesayangan dan ucapkanlah : “wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al-Isra : 24]

Ditinjau dari segi kejiwaan, nilai-nilai etikan Islam ingin memperkokoh dasr-dasar kehidupan keluarga. Tata cara berbakti kepada ayah dan ibu yang di tuntunkan Al-Qur’an memiliki arti yang paling asasi bagi kehidupan rumah tangga. Dapat di perhatikan, kedua orang tua akan merasa senang, bahgaia, dan damai jika anak-anaknya mau berbakti dalam perbuatan maupun ucapan. Tata cara komunikasi Islamiyah di dalam keluarga pada dasarnya merupakan metode baku di dalam mewujudkan keluarga harmonis; rumah tangga sakinah yang penuh rahmah.

Dalam keluarga harmonis akan terpancar kedamaian, keterangan hidup seluruh anggota keluarga. Suasana kehidupan keluarga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan anak yang bersifat kejiwaan. Arah dan tujuan hidup keluarga akan selaras, cita-cita anak akan sejalan dengan kehendak orang tua. Keluarga harmonis pada dasarnya disukai oleh Allah, sebab di sinilah anak selalu menghormat kedua orang tuanya; juga kedua orang tua penuh kerelaan dan rasa kasih sayang kepada anak-anaknya.

Adapun dalam keluarga yang penuh dengan ketegangan tidak akan diberkahi oleh Allah sebab anak dalam keluarga demikian akan cenderung berbuat yang melanggar sopan santun keluarga; berbuat nakal yang mengakibatkan kedua orang tua marah.

Kerelaan kasih sayang dan kemarahan orang tua adalah menjadi landasan ridho dan murka Allah. “Barangsiapa yang mmebuat suka hati ibu bapaknya, maka sesungguhnya ia menyukakan Allah dan barangsiapa membuat ibu bapaknya marah, maka sesungguhnya a berarti membuat Allah Murka” [HR. Bukhari]

Pada prinsipnya kehidupan keluarga menurut Islam ialah : keluarga menjadi ajang utama untuk menerapkan perintah-perintah Allah dalam Al-Qur’an dan Hadits. Keharmonisan hidup berkeluarga, hubungan orang tua dengan anak yang menyangkut dan kewajiban serta hak dan kewajiban anak untuk berbakti atau berbuat baik kepada kedua orang tua telah diatur secara mutlak di dalamnya. Sikap anak kepada kedua orang tua telah diatur secara mutlak di dalamnya. Sikap anak kepada kedua orang tua yang selaras dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah [Saw] member petunjuk terwujudnya kehidupan social yang ideal.

Keharmonisan keluarga menjadi dasar utama ketentraman hidup masyarakat dan sebaliknya. Anak-anak baik, sholeh, berbakti dan patuh kepada kedua orang tuanya merupakan sendi yang paling mendasar keluarga harmonis. Anak-anak durhaka, gemar melakukan kejahatan, pelanggaran, fakhsya dan munkar sebagai ptunjuk nyata ketidakharmonisan keluarga. Sikap anak terhadap orang tua dan kerabatnya serta tingkah laku anak di tengah-tengah masyarakat ikut menjadi factor penentu terpelihara atau dilanggarnya nilai-nilai akhalaqul karimah sebagai cirri khusus masyarakat ideal menurut Islam Theosentris dan etiko-religius.

Dalam kenyataan terbukti bahwa sebagian anak remaja menjunjung tinggi nilai-nilai akhlaqul karimah sebagai cermin nyta anak soleh dan sebagian lainnya melanggar nilai-nilai luhurnya sebagai cirri utama anak durhaka. Anak soleh pada dasarnya merupakan cita-cita utama akhlaqul karimah, adapun anak durhaka termasuk di dalamnya factor perusak nilai-nilai luhur akhlaqul karimah.

Dalam hal ini Umar Hasyim berpendapat : “anak durhaka ialah anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Durhaka karena tidak mau berbakti atau berbuat ihsan kepada kedua orang tuanya, atau karena menentang tidak mau menurut perintah orang tua dalam hal kebaikan. Juga durhaka atau menyakiti atau melukai hati orang tua, menyengsarakan atau memakinya, merusak kehidupan orang tua baik lahir maupun batin, dan secara langsung maupun tidak langsung berbuat kejahatan yang menjatuhkan dan menjatuhkan nama baik orang tuanya.

Maka dengan bahasan tersebut, kita mengetahui bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua adalah perintah Allah, dan tentu saja dalam menjalan perintah itu kita akan menemukan tantangan. Namun jangan mengeluh dan berputus asa karena pengorbanan itu tidak akan sia-sia, aka nada pahala yang diberikan dan balasan yang Allah berikan untuk orang-orang beriman lebih baik dari apa yang kita lakukan. Wallahu a’lam.


Sumber :Munir dan Surdarsono.,2001. Dasar-dasar agama Islam. Rineka Cipta, Jakarta.
Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua [Birrul Walidaini] Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua [Birrul Walidaini] Reviewed by Unknown on 7:32 PM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...