Business

Ads Top

Kisah Nabi Adam [as]

Sebelum nabi Adam diciptakan, Allah menciptakan alam semesta : langit, bumi dan segala isinya, gunung, laut, tumbuhan, hewan, bintang, dan matahari sebagai sumber panas dan bulan sebagai penerang malam.

Langit dan bumi Allah ciptakan dalam waktu enam  masa, sedangkan satu hari atau satu masa di sisi manusia sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. Allah Maha Kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berfirman, “Kun!” maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.


Demikianlah hanya beberapa hari saja proses penciptaan alam semesta sudah berarti jutaan tahun bagi manusia. Tidak heran jika ilmuwan menemukan fosil yang usianya jutaan tahun.

Penciptaan malaikat
Sesudah menciptakan langit dan bumi, maka Allah menciptakan malaikat. Mahluk ini diciptakan dari ‘nur’ atau cahaya. Malaikat diciptakan sebagai mahluk yang tunduk patuh senantiasa berbakti kepada Allah, sama sekali tidak pernah durhaka kepadaNya.

Malaikat tidak memiliki nafsu, tidak makan dan tidak minum dan tidak tidur, serta tidak melakukan  perbuatan dosa. Tidak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan memiliki alam tersendiri yang berbeda dengan manusia, yaitu alam ghaib dan tidak dapat dilihat manusia.

Jin dan iblis
Jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas. Ia memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada Allah [swt]. Jin yang ingkar atau pembangkan disebut dengan iblis dan setan.

Iblis dan keturunannya adalah mahluk yang sangat durhaka  dan jahat. Tidak ada kebaaikannya sama sekal.pekerjaaniblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh ke dalam lembah dosa.

Permintaan Iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat di kabulkan Allah [swt] sebab dahulu Iblis adalah mahluk yang pernah patuh kepada Allah [swt]. Jadi perpanjangan umur bagi Ibli hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah nabi Adam diciptakan, Iblis menjadi mahluk pembangkang, maka ia dikutuk oleh Allah swt. Dan diusir dari Surga. Kelak setelah hari kiamat, iblis dan setan akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang berdosa.

Karena itu Iblis dan Setan berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya dari kalangan jin dan manusia agar menjadi penghuni neraka.

Asal mula nabi Adam [as]
sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan, maka Allah [Swt] hendak menciptakan mahluk yang akan diperintah untuk mengella bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat. “Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi pengatur di bumi.”

Para malaikat mengira lalai dalam menjalankan tugasnya maka mereka berkata; “mengapa Tuhan menciptakan manusia? Bukankah mereka hanya akan berbuat kerusakan di atas bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Sedangkan kami para malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan namaMu?”

Untuk melenyapkan kekHawatiran para malaikat itu, Allah [swt] kemudian berfirman. “sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Para malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah maha mengetahui atas segala sesuatu?.

Demikianlah Allah [swt] kemudian menciptakan Nabi Adal dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk, kemudian di masukkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian hidup, bias berdiri tegak.

Allah kemudian  memerintah para malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada  Adam. Para malaikat pun bersujud atau hormat dan ucapan selamat atas terciptanya Adam.

Hanya Iblis yang tidak mau bersujud. Ia membangkan pperintah Allah [swt].

Allah bertanya, “apakah yang mmebuat engkau tidak mau bersujud kepada Adam?”

“saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api, sedang Adam hanya dari segumpal tanah.” Kata Iblis mennyombongkan diri.

Yang berpendapat api lebih baik dari pada tanah adalah iblis sendiri. Padahal hanya Tuhanlah yang Maha Tahu  tahu siapa yang lebih mulia diantara mahluk ciptaanNya.

Allah [swt] murka mendengar jawaban Iblis, “hai Iblis ekluarlah engkau dari surga. Sungguh tidak patut kau tinggal disini lagi dan terkutuklah engkau selama-lamanya!”

Iblis berkata, “wahai Tuhan! Engkau kutuk dan engkau usir aku dari surge karena Adam, saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat nanti”

Permohonan Iblis dikabulkan: ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba. Iblis kemudian bersumpah, “ya, tuhan karena engkau telah menghukum saya sebaga yang tersesat., maka saya akan menghalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalanMu yang lurus. Saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang, dari kiri dan kanan!”

Itulah sumpah iblis. Ia bertekad untuk menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka menjauhi perintah Tuhan berbuat kekacauan di muka bumi, saling bermusuhan dan berbunhan satu sama lain.

Allah berfirman, “untuk melawan segala tipu daya akal busukmu, aku beri manusia senjata yang ampuh. Dengan akal itu aku bimbing mereka dengan petunjuk-petunjuk [agama]. Aku tuntun mereka ke jalan yang benar. Dengan akal itu manusia akan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang tidak menggunakan akalnya tentu dapat kau sesatkan. Mereka yang sesat itu, akan mempertanggung jawabkan perbuatannya padaKu di hari kemudian!”

Mendengar firman Allah, iblis semakin benci kepada Adam, ia kemudian mendekati Adamm. Diperiksanya seluruh tubuh Adam. Ia ingin mencari titik kelemahan Adam. Akhirnya dapat ditemukannya yaitu nafsu. Nafsu cenderung melakukan perbuatan yang buruk. Bila manusia cenderung menurutkan Hawa nafsunya maka sangat mudah bagi iblis untuk menjerumuskannya.

Allah kemudian mengajarkan kepada Adam nama-nama benda yang dilihatnya. Dengan demikian Adam mengetahui nama-nama benda yang ada di muka bumi. Itulah pengetahuan pokok yang nanti diperlukannya untuk mengatur dan memelihara bumi.

Kepada para malaikat. Allah ingin membuktikan kemamuan manusia untuk mengatur dan memelihara bumi.

Berfirmanlah Allah kepada para malaikat, “sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu!”

“maha suci Engkau ya Allah. Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang engkau ajarkan kepada kami. Hanya Engkaulah yang mengetahui segala-galanya.” Kata para malaikat dengan penuh takzim.

“hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama benda-benda itu!” firman Allah. Adam kemudian menyebut nama-nama benda benda yang dikettahuinya. Para malaikat kagum dan member hormat sehormat-hormatnya.

“bukankah sudah kukatakan, aku mengetahui rahasia langit dan bumi? Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui?” Firman Allah kepada para malaikat.

Para malaikat lalu memuja dan mengagungkan Allah, mereka semakin menaruh hormat kepada Adam. Ternyata Adam telah mengetahui apa yang belum mereka ketahui.

Allah kemudian memberikan Adam sebuah tempat yang nyaman dan sentosa yaitu surge. Tempat itu indah permai. Segala kebutuhan hidup telah ersedia. Kebun surge penuh dengan buah-buahan yang rasanya lezat. Air sungainya jernih dan berbau harum. Pohon, tumbuhan dan rumput seperti di tata rapi, teduh dan nyaman sekali.

Sebenarnya tempat itu sangat menyenangkan, Adam berkeliling menjelajahi kebun-kebun dan taman-taman, tetapi ia merasa kesepian karena tidak memiliki kawan.

Diciptakannya ibu umat manusia
Adam merasa kesepian karena tak mempunyai teman atau pasangan. Padahal ia melihat semua binatang yang ada di surge itu hidup berpasang-pasangan

Rasa sepi dan sedih membuatnya letih Adam pun tertidur pulas di bawah pohon yang teduh. Allah mahatahu, Ia mengetahui pula yang tergerak dalam hati Adam yaitu ingin memiliki teman. Maka selagi Adam tertidur, Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenis dengan Adam. Ia adalah seorang wanita. Dan di namakan Hawa.

Ketika Adam bangun dari tidurnya, ia pun terkejut. Adam mengusap-usap matanya, seakan tak percaya. Ia meliaht seseorang duduk di sampingnya. Wanita itu indah, cantik dan menakjubkan.

“siapakah engkau? Mengapa berada di sini?” Tanya Adam. Dengan tersenyum Hawa menjawab, :Aku adalah Hawa yang diciptakan untuk menjadi teman hidupmu.”

Betapa gembira hai Adam mendengar jawaban itu. Ia memuji dan bersyukur kepada Allah yang telah mengabulkan keinginannya sehingga ia tidak merasa kesepian lagi. Hawa telah di takdirkan menjadi istri Adam. Sepanjang hari mereka bersuka ria di taman surge. Keduanya dapat bersenang-senang sepuas hati. Mereka boleh makan apa saja makanan buah-buahan yang tersedia di surge. Hanya satu yang dilarang Allah untuk mereka makan, yaitu buah Khuldi.

Jebakan Iblis
Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia berdaya upaya agar Adam terusir dari surge. Pada suatu ketika ia berhasil masuk surge. Kebetulan saat itu Adam dan Hawa sedang merasa kehausan dan lapar. Iblis dating semabri berkata, “hai Adam, tampaknya, kau dan istrimu sedang lapar dan haus. Makalah buah di hadapanmu itu. Lihat, warnanya begitu indah dan segar, baunya pun sangat harum tentu rasanya sangat lezat.”

Adam tahu, buah di hadapannya mmeang tampah lain daripada yang lain. Tapi buah itu adalah buah larangan. Maka ia tak mau memetiknya. Iblis membujuk Hawa tapi Hawa juga tak berani makan buah itu.

Iblis kecewa dan merasa sakit hati. Tapi ia tidak putus asa. Pada suatu saat  ia mendekati Adam lagi. Kali ini ia berkata, “mengapa Tuhan melarangmu makan buah ini? Tak lain agar kalian tidak jadi malaikat. Sebab jika kalian makan buah itu kalian akan menadi penghuni kekal di surge ni.” Percayalah, aku adalah seorang teman yang member nasihat baik.”

Pendirian Adam tidak tergoyahkan. Ia tetap tidak mau menuruti godan iblis untuk makan buah khuldi.

Pada suatu kesempatan iblis datang lagi. Ia memilih waktu tepat, Adam dan Hawa baru saja berjalan-jalan keliling surge. Mereka kelelahan, saat itulah iblis berkata, “hai Adam, ketahuilah sebenarnya hanya golongan malaikat saja yang boleh makan buah itu, sebab dengan memakan buah itu para malaikat akan mengalami hidup kekal tanpa mengalami kematian.”

Adam dan Hawa mulai mendengar perkataan iblis. “kami tellah mendengar rahasia Allah sebelum kalian diciptakan bahwa kalian takkan hidup kekal abadi di surge ini makanlah buah itu, rasanya sungguh lezat tak ada duanya di surge ini. Sungguh bodoh jika kalian tidak mau menerima nasihatku ini.”

Adam dan Hawa mulai tertarik
Iblis meneruskan bujukannya, “aku bersumpah di hadapan kalian. Demi Allah aku sebenarnya hanya member nasihat, karena aku merasa kasihan pada kalian berdua. Larangan Tuhan itu tak lain adalah supaya kalian tidak bias hidup kekal di surge ini.”

Hawa yang terkan bujukan iblis itu berkata kepada Adam. “rupanya ia benar ucapan iblis itu. Ia telah bersumpah dengan nama Allah.

Hawa yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon khuldi dan memetik buahnya. Pada saat itu Adam dan Hawa, sedang merasa lelah dan haus serta lapar. Terlebih setelah mendengar ucapan Iblis bahwa buah khuldi itu rasanya paling lezat di surge. Keduanya pun lupa pada peringatan Allah. Keduanya lalu memakan buah itu. Rasanya lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah.

Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman, “bukankah Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu, dan Aku katakana kepAdamy; sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata.”

Adam dan Hawa sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka terbuka. Mereka berlarian kesana kemari sembari menutupi auratnya dengan dedaunan surge. Mereka sangat malu dan takut mendengar firman Allah.

Namun akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan diri dari hadapan Allah Yang Maha Mengetahui.

Dengan tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah dilakukan Adam berkata, “wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintahMu, karena terkena bujukan Iblis, jika Engkau tidak mengampuni kami dan member rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang yang merugi.”

Adam dan Hawa diturunkan ke bumi
Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun, taubat Adam dan Hawa diterima, keduanya diampuni Allah [swt]. Tetapi atas kesalahan itu, mereka harus keluar dari surge yang penuh kenikmatan, ini sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bum, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi.

Maka berfirmanlah Allah : “demi kemuliaanKu, kamu berdua harus meninggalkan surge ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Di sana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatannya.”

Selain Adam Hawa iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama iblis di bumi. Firman Allah : “turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akan di bangkitkan. Di atas bum kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapatkan  godaan dan tipu daya iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara . disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan di kala melahirkan anak. Namun, kamu jangan kHawatir kamu dan anak cucumu akan Ku beri petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran agama. Barangsiapa mengikuti petunjukKu maka ia akan selamat dari godaan Iblis.”

Demikianlah Adam dan Hawa harus turun dari surge, sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam di turunkan di tanah hindia sedang Hawa diturunkan di tanah Arab.

Di bumi mereka harus menghadapi tantangan beratuntuk mempertahankan kehidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaannya sangat menyeramkan . gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran di mana-mana.

Untuk melindungi tubuhnya dari Hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya/.

Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tematke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan pebbuh dnegan bahya yang mengintai. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di padang arafah setelah saling mencari selama 40 tahun.

Betapa terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru.

Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal anak manusia. Adam dan Hawa tinggal di sebuah goa besar dan lebar. Goa out terletak di dataran tinggi sehingga tidak gampang diserang binatang buas.

Dengan bekal yang telah diberikan Allah [swt], Adam mulai mengelola alam di sekitarnya. Ia menjinakkan binatang untuk diternakkan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Adam agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik. Apakah karena kesalahan nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus menderita hidup di dunia? Bukan? Nabi Adam memang diciptakan Allah sebagai khalifah atau pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptkana Nabi Adam di tempatkan di surge, setelah itu, beliau harus ke tempat tujuannya yatu bumi.

Namun dari sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu saitan dan iblis.mereka akan berusaha dengansegala macam cara untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Salah satu jurus iblis yang aling ampuh untuk meruntuhkan iman manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa. Maksiat adalah maksiat, barang tetap haram itu sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan yaitu musuh yang nyata bag semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat dipahami oleh manusia agar menghindarinya.

Kisah qabil dan habil
Waktu terus berlalu. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan Hawa melahirkan sepasang anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki dinammakan Qabil yang perempuan diberi nama Iqlima.

Pda tahun berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan cucu yang berkembang biak mengisi bumi Allah [swt].

Di bawah asuhan ayah dan ibunya yang penuh cinta kasih, tumbuhlah keempat anak itu dengan cepat. Nabi Adam dan Hawa tidak membedakan kasih saying di antara anak-anaknya. Yang perempuan dididik sesuai dengan kodrat wanita yaitu menolong ibunya dan mengurus rumah tangga dan melakukan hal-hal yang menjadi tugas wanita. Sedang yang laki-laki mencari nafkah sesuai dengan bakat masing-masing. Qabil berusaha dalam bidang pertanian, Habil berusaha di bidang peternakan.

Ketika menginjak usia dewasa Allah member petunjuk kepada nabi Adam agar mengawinkan putra putinya. Qabil di kawinkan dengan Labuda, sedang Habil dikawinkan dengan adk Qabil bernama Iqlima. Inilah syariat yang teah di tentukan oleh Allah [swt]. Cara ini disampaiakn nabi Adam kepada putra putrinya. Namun Qabil menolaknya mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dnegan labuda yang berwajah jelek, tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima.

Rupanya Qabil telah termakan bujukan Iblis, ia lebih memperturutkan Hawa nafsu dari pada akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Nabi Adam.

Nabi Adam adalah ayah yang bijaksana. Ia terus menasihati Qabil agar menerima keputusan yang berasal dari Allah, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam memerintahkanQabil dan Habil mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang akan memutuskan masalah itu.

Maka dengan disaksikan seluruh anggota kelaurga Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja memilih jenis gandum dari hasil yang jelek sedangkan habil memepersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi.

Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudiannampak api besar Nampak menyambar kambing persembahan Habil. Sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh, berarti qurbannya tidak diterima.

Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu. Padahal  hatinya tetap tidak mau menerimana. Maka berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan labuda dan Habil dengan Iqlima.

Hari-hari berlalu. Iblis datang merasuki pikiran Qabil. Ia membisikkan sesuatu. Bahwa jika qabil dapat membunuh habil tentulah ia akan dapat mengawini iqlima yang cantik jelita. Hal ini terus menerus dilakukan oleh iblis tanpa jemu dan bosan.

Pada dasarnya nafsu qabil memang ingin memiliki iqlima, maka ia turuti bisikan iblis itu.

Pada suatu hari, ketika Habil mengembalakan ternaknya di tempat yang sepi jauh dari pemukiman nabi Adam dan Hawa, tiba-tiba tanpa setahu Habil saudaranya itu memukul kepalanya dengan keras sekali.

Maka matilah habil. Inilah pembunuhan pertama atas umat manusia di bumi. Iblis tertawa kesenangan, ia sudah mempunyai teman.

Setelah habil mati, qabil merasa kebingungan. Diguncang-guncangkan tuvuh saudaranya itu, tentu saja tak mau bergerak. Lalu ia bawa ke sana ke mari. Ia benar-benar kacau, tak tahu harus di kemanakan mayat saudaranya itu. Ia merasa menyesal, air matanya berlinangan.

Pada saat qabbil kebingungan, Allah memberikan Ilham melalui burung gagak. Ada dua ekor burung gagak yang berebut hendak mematuk mayat Habil. Burung gagak itu bertarung. Salah seekor tewas dalam pertarungan itu. Lalu burung gagak yang masih hidup menggali tanah. Burung gagak ditarik ke dalam tanag dan ditimbunnya.

Demkainlah, qabil meniru peruatan burung gagak itu. Ia menggali tanah dan menguburkan mayat saudaranya itu. Namun setelah selesai menguburkan mayat saudaranya, ia tetap merasa gelisah. Apa yang harus dikatakan kepada bapanya  nabi Adam.

Ia tidak beran pulang. Rasa bersalah membuatnya ketakutan sendiri. Lebih-lebih pada waktu ia melihat ayahnya dari atas bukit datang menghampiri qabil panic. Ia melarikan diri. Masuk hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.

Nabi Adam dan Hawa merasa sedih atas kejadian itu. Sebab beliau itu hanyalah manusia biasa yang mempunyai hati dan perasaan. Ia beliau pasrah kepada Allah dan menerimanya sebagai takdir  dan kehendakNya. Ia bermohon untuk diri dan keluarganya agar dikaruniai kesabaran dan keteguhan iman. Serta bertaubat, beristigfar mohon pengampunan Allah.


Selama beberapa tahun, Hawa melahirkan putra putrid kembar. Sehingga anak turunannya demikian banyak. Maka berkembanglah anak manusia keturunan nabi Adam. Setelah manusia berkembang demikian banyak, dan nabi Adam meninggal dunia, banyak manusia yang berpaling dari kebenaran. Untuk mengingatkan manusia dari kelalaian maka Allah mengutus nabi setelah nabi Adam.
Kisah Nabi Adam [as] Kisah  Nabi Adam [as] Reviewed by Unknown on 5:57 PM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...