Mendapatkan Pahala Haji Dan Umrah Setiap Hari Dengan Amalan Sunah Rasulullah [saw]

Tidak semua orang dapat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Namun tidaklah pantas jika kita berputus asa, kita tetap harus berdoa agar diberi kemampuan oleh Allah [swt] agar memiliki kemampuan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Sebagaimana saya saat ini artikel ini ditulis pada 21/11/2016, saya berkeinginan untuk dapat menunaikan ibadah haji, insya Allah. Karena kemampuan ekonomi yang belum mencukupi, maka saya berusaha menang dalam doa.

Tidak terpikirkan sebelumnya bahwa, ibadah haji dan umrah dapat kita peroleh pahalanya dengan melaksankan beberapa amalan lain. Artikel ini ditulsi karena informasi yang saya dengan dari ceramah seorang Ustaz, guru kami [semoga ia senantiasa dirahmati oleh Allah]. Kemudian saya terdorong untuk menulis artikelnya, hitung-hitung menambah khazanah informasi islami. Makanya saya mulai browsing dan menyusun artikel ini.

Artikel ini saya susun berdasarkan sumber dari [kiblat.net; gulalives.co; kajianlagi.blogspot.com; dan kabarmakkah.com serta satu lagi oxyprimasetiya.blogspot.co.id/]

Berikut ini Mendapatkan Pahala Haji Dan Umrah Setiap Hari Dengan Amalan Sunah Rasulullah [saw] :

“Siapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, ibadah haji, mencukupi keluarga yang ditinggalkan atau memberi makan orang yang buka puasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (Shahih; Shahih At-Targhib, 1078).

“pahala ini bisa dilakukan setiap harinya, dan anda mendapatkan pahala seperti pahala ynag diperoleh orang yang haji dan umrah, [bayangkan anda dapat pahala haji dan umrah setiap harinya, bukankah itu sesuatu yang luar biasa? Tidaklah pantas kita mengabaikannya. Mari mulai dari sekarang kita berjuang meraih pahala haji dan umrah setiap harinya]”

Keluar dari rumah dalam keadaan suci menuju Masjid untuk shalat fardhu

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, “Rasulullah [saw] bersabda, “barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu, pahalanya seperti pahala  haji orang berihram.” [HR. Abu Dawud (558)]

Shalat subuh berjamaah di Masjid kemudian duduk berdzikir sampai terbit matahari kemudian shalat sunah Isyraq 2 rakaat

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah [saw] bersabda, “barangsiapa shalat subuh berjamaah lalu duduk berdzikir [mengingat Allah] sampai terbit matahari kemudian shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna. [HR. Tirmidzi 480, 586; Shahih At-Targhib wa AT-Tarhib, no. 464; Ash-Shahihah, no. 3403]. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani.

Dalam hadits lain, dari Abu Umamah dan ‘Utbah  bin ‘Abd, Rasulullah [saw] bersabda, “barangsiapa shalat subuh dalam sebuah masjid secara berjamaah  lalu tinggal di dalamnya hingga shalat dhuha, maka  ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang haji dan umrah  yang sempurna haji dan umrahnya [Hasan li ghairihi: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 469].

Dalam hadits di atas, Rasulullah [saw] menyebutkan dzikir yang dapat dilakukan adalah dzikir secara umum misalnya subhanallah, walhamdulillah, walailahaillahllahu wallahu akbar. Termasuk di dalamnya ta’lim/kajian Islam.

Umrah di bulan ramadhan sama dengan pahala ibadah haji

Berdasarkan hadits shahih, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada seorang wanita Anshar, “Apa yang menghalangimu untuk ikut berhaji bersama kami?” Ia menjawab, “Kami tidak memiliki kendaraan kecuali dua ekor unta yang dipakai untuk mengairi tanaman. Bapak dan anaknya berangkat haji dengan satu ekor unta dan meninggalkan satu ekor lagi untuk kami yang digunakan untuk mengairi tanaman.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila datang Ramadhan, berumrahlah. Karena sesungguhnya umrah di dalamnya menyamai ibadah haji.” (Shahih; Shahih At-Targhib, 1117).

Dalam hadits lain disebutkan ““Umrah pada bulan Ramadhan itu bagaikan haji bersamaku (Nabi saw).” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 4098).”

Shalat di masjid Quba

Masjid Quba yang di maksud adalah masjid pertama yang dibangun terletak di Madinah. Terkait dengan pembahasan artikel ini maka hadits “Shalat di masjid Quba’ itu seperti umrah.” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 3872). Dalam hadits lain disebutkan “Siapa yang bersuci di rumahnya kemudian datang ke masjid Quba’ dan shalat di dalamnya maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah.” (Shahih; Shahih At-Targhib, 1181).

Shalat dhuha di masjid

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumah untuk melaksanakan shalat Dhuha dan dia tidak bermaksud kecuali itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah,” (HR. Abu Dawud).

Dzikir setelah shalat Fardhu

“Sekelompok orang-orang fakir miskin datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua kedudukan yang tinggi serta kebahagiaan yang abadi dengan harta mereka. Mereka shalat dan berpuasa sebagaimana yang kami lakukan. Akan tetapi mereka mempunyai harta untuk menunaikan haji; umrah dan bersedekah.”  Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Sukakah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat mengejar orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian, dan tidak ada yang lebih utama dari kalian, kecuali mereka melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka menjawab, “Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW lalu bersabda, “Setiap selesai sholat bacalah olehmu Tasbih (Subhanallah); Tahmid (Alhamdulillah) dan Takbir (Allahu Akbar) masing-masing sebanyak 33 kali.” (Shahih; HR Bukhari).

Belajar atau mengajar kebaikan di dalam masjid

Siapa yang pergi ke masjid—dan tidak ada yang diinginkan selain belajar tentang kebaikan atau mengajarkannya—maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna.” (Hasan Shahih; Shahih At-Targhib, 86).

Berbakti kepada kedua orang tua

Berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban dan akan diberi ganjaran pahala yang sangat besar oleh Allah [swt]. berdasarkan hadits berikut :

Dari Anas bin Malik [ra], seorang laki-laki datang kepada Rasulullah [saw] dan berkata , “sesungguhnya aku ingin sekali berjihad, tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk itu.” Rasulullah [saw] kemudian bertanya, “apakah masih ada yang hidup diantara kedua orang tuamu?” lelaki itu  menjawab, “ibuku”, Rasulullah [saw] kemudian bersabda, “bertakwalah kepada Allah  dengan berbuat baik kepada ibumu sebab jika engkau melakukan itu, engkau adalah jamaah haji, umrah dan mujahid [orang yang berjihad] [HR. Ath Thabrani].