Business

Ads Top

Kisah Syahidnya sahabat Rasululah [saw] Ashim bin Tsabit [ra] dan Abu Bakar [ra]

Seorang sahabat Rasulullah [saw], antum mengerti permintaan apa yang dia minta kepada Rabbnya? Dia minta supaya nanti kalau dia terbunuh di jalan Allah tidak ada orang musyrik yang mampu menjamah tubuhnya. Dan tahukah antum sekalian Ashim bin Tsabit merupakan seorang sahabat yang banyak diincar oleh orang-orang kafir Quraisy Musyrikun karena sesungguhnya mereka dendam kepada Ashim bin Tsabit karena banyak orang Musyrikun yang terbunuh dengan pedangnya Ashim bin Tsabit.

Sampai kemudian ada seorang wanita yang bersumpah, ‘siapapun yang mampu membawa kepalanya Ashim bin Tsabit, maka akan dibayar degan harga yang mahal untuk dijadikan batok kepalanya menjadi tempat khamar untuk kemudian di minum.’
Image result for syahid
Ashim bin Tsabit kemudian akhirnya terbunuh di dalam peperangan. Ketika orang yang membunuh beliau tidak sadar itu Ashim bin Tsabit, mereka tinggalkan. Sampai kemudian mereka mendapat berita bahwasanya itu adalah Ashim bin Tsabit yang kepalanya di hargai mahal. Apa yang terjadi? Orang-orang musyrikun kemudian balik lagi untuk menemui jasad shim bin Tsabit.

Tapi perhatikan bagaimana Allah mengabulkan do’anya Ashim bin Tsabit. Allah bayar kontan itu. Ashim bin Tsabit ketika jasadnya sudah meninggal dunia didatangi kembali oleh orang-orang Musyrikun. Orang-orang Musyikun ingin menjamah tubuhnya untuk memenggal kepalanya dan akan Dibawa kepada wanita musyrikin yang menjanjikan harga mahal untuk kepala Ashim bin Tsabit.

Allah dengan kehendaknya mengirim tawon dan lebah dan menyerang siapapun yang mendekati jasadnya Ashim bin Tsabit. Setiap ada yang mendekat kepada jasadnya Ashim bin Tsabit diserang sama tawon, diserang sama lebah. Mereka kembali mendekat, diserang kembali oleh tawon dan lebah. Mereka mendekat diserang kembali oleh tawon dan lebah sampai mereka keletihan. Ketika mereka saling berbicara dan rembukan, “gimana ini kita mneyelesaikan masalah ini?” diantara mereka berkata, “biarkan dulu sampai tawonnya kembali ke kandangnya.”

Ketika mereka sedang menunggu Allah menurunkan air hujan, tentaranya yang kedua setelah tawon tadi. Allah turunkan hujan dengan begitu derasnya, air itu begitu banyak bagaikan bah sampai kemudian menggeret dan membuat jasadnya Ashin bin Tsabit itu jalan hanyut besama air. orang-orang musyrikin ingin mengejar jasadnya Ashim bin Tsabit, tetai langkah kaki mereka tidak mampu menjangkau cepatnya air ketika membawa jasadnya Ashm bin Tsabit. Sampai kemudian Allah menempatkan jasad itu pada tempat yang sampai hari ini tidak ada yang tahu dimana jasad Ashim bin Tsabit itu berada.

Hal ini menunjukkan kepada kita do’a itu mustajab, dimana doanya ara sahabat itu bernilai akhirat. Janga gampangkan dan jangan remehkan do’a ikhwan. Karena banyak diantara kita yang tidak sadar, ketika kita mentok terhadap suatu masalah, sering kita merasa tidak ada daya dan upaya lagi untuk merubah. Padahal kamu masih punya tempat untuk berdoa membuka pintu langit dengan doamu.

Perhatikan Umar bin Khatab, dalam riwayat Imam Malik, ketika kmeudian Umar bin Khattab itu berdo’a, “ya Allah berikanlah aku ini mati syahid di jalanmu, tetapi mati syahidnya di kota Nabimu, di Madinah” maka ada seorang sahabat yaitu bdulrahman bin Auf yang meragukan do’anya Umar bin Khattab dan berkata, “wahai Amirul Mukminim, kalau kamu meminta supaya mati syahid, ya jangan di kota madinah. Wong kota madinah lagi maan kok. Kalau mau minta mati syahid sana lo diperbatasan Syam, sana loh di Mesir. Ketika sedang berkecamuk jihad antara Amru bin Ash dan pasukan romawi.”

Tapi ternyata Umar bin Khatab yakin dengan apa yang dia minta kepada Allah. Dia tetap berdoa supaya mati syahid, dan syahidnya itu di kota madinah. Ternyata Allah membayar kontan apa yang diminta oleh Umar bin Khattab [ra]. Umar bin Kahattab [ra] ketika shalat subuh ditikam oleh Abu Lulu’ah al-Majusi. Dimana meninggalnya? Bukan di kota Syam, bukan di Palestina, bukan di Yaman, tapi meninggalnya adalah di kota Nabi yang ia cintai yaitu di Madinah.

Jadi disitu kita pahami, berdoalah antum kepada Allah dengan cara yang benar. karena sesungguhnya doa itu merubah sesuatu yang mustahil menjadi mustajab. Perbanyaklah do’a dalam urusan akhirat. Karena sesungguhnya itulah yang menjadi prioritask ita dalam berdoa, dan Allah ngajarin, kalau berdoa kepada Allah  di dalam ayat ini, maka berdoalah antum kepada Allah dengan antum meuji Allah terlebih dahulu.

Ketika berdoa angkatlah tangan, maka janganlah berdoa tanpa mengangkat tangan. Riwayat-riwayat yang menerangkan mengenai cara berdoa diterangkan secara mutawatir lafzi (berlimpah dan banyak), Rasulullah [saw] itu mengangkat tangan dalam berdoa dan memohon kepada Allah. Mengangkat tangannya nggak boleh sejajar dengan pusar, tidak boleh sejajar dengan perut. Tapi kemudian sejajar dengan bahu.

Namun dalam kondisi tertentu dalam berdoa, kita Tidak boleh mengangkat tangan. Kapan kita berdoa nggak boleh mengangkat tangan? Antum ketika sujud, jangan ngangkat tangan, batal. Demikian juga saat tasyahud gak boleh mengangkat tangan. Berdoa di saat sujud itu salah satu keadaan yang mustajab untuk berdoa, “sesungguhnya kedudukan yang paling dekat antara Allah dengan dengan hambaNya itu terjadi ketika sujud.”
Kisah Syahidnya sahabat Rasululah [saw] Ashim bin Tsabit [ra] dan Abu Bakar [ra] Kisah Syahidnya sahabat Rasululah [saw] Ashim bin Tsabit [ra] dan Abu Bakar [ra] Reviewed by Unknown on 12:48 AM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...