Nasib Keluarga Kita Di Hari Kiamat
Apa yang diminta oleh seseorang ketika dia telah selesai ditanya oleh malaikat didalam kuburnya? Maka kemudian dikatakan oleh Rasulullah [saw] dalam sebuah riwayat Bara’ bin Azib, kalau seseorang itu telah selesai, ketika dia telah didatangi oleh para malaikat, dimana malaikat itu bertanya kepadanya dengan 3 pertanyaan, “man Robbuka-siapa rabbmu, siapa nabimu, dan apa agama yang diutus kepadamu?”
Kalau seseorang itu selesai dengan hal ini, maka sesungguhnya orang-orang
ketika mereka telah mendapati dia telah ditanya oleh 3 pertanyaan oleh
malaikat, tentang Rabbnya tentang nabinya, tentang agamany, maka kemudian
orang-orang itu lalu berkata jika dia mukmin mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh malaikat dengan pertolongan Allah. Allah teguhkan hati, Allah
tegukhan lisan orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan akhirat, salah
satunya ketika dia mampu menjawab pertanyaan para malaikat di alam kubur.
Selesai di bukakan pintu antara dirinya dengan surga. Di datangi dengan
orang yang begitu tampan dan rupawan yan berkata, “saya ini adalah amalmu yang
shalih,” setelah dia melihat surga yang tidak ada batasnya, dia melihat teman
yang rupawan, yang merupakan amal shalihnya yang akan mendampinginya sampai
hari kiamat, maka orang itu lalu berkata, “tolong ya Allah, cepat tegakkan hari
kiamat, sampai aku bertemu dengan keluargaku kembali.” jadi ini menunjukkan
kepada kita masya Allah sesungguhnya kenikmatan bersama dengan keluarga itu
kenikmatan yang besar.
Sampai ketika orang itu pertama kali
ketika telah mampu menyelesaikan ujian
di dalam kuburnya, setelah dia mampu menyelesaikan ujian di dalam alam
kuburnya barulah dia ingat dengan keluarganya. Makanya kemudian dia berkata
kepada Rabb-nya, “tolong tegakkan hari kiamat cepat wahai Rabb-ku, sampai aku
bertemu kembali dengan keluargaku.”
Jadi masya Allah, inilah kenikmatan yang Allah berikan kepada keluarga.
Ternyata pertemuan-pertemuan yang berlangsung antara kita dengan ibu kita,
pertemuan kita dengan bapak kita, merupakan pertemuan-pertemuan yang membekas,
sampai ketikao rang itu meninggal dunia, ketika mampu menyelesaikan ujian di
alam kuburnya, yang pertama kali diminta adalah supaya dia bertemu dengan
keluarganya.
Padahal kita paham, hakikat pertemuan itu kalau bagi kehidupan manusia
itu ada berapa? Ada 4. Hakikat pertemuan dan perpisahan dalam kehidupan kita
itu hakikatnya ada 4. Itu kita harus paham dulu supaya kemudan kita mampu untuk
menjelaskan hadits yang tadi. Hakekat pertemuan dan perpisahan kita itu ada 4,
diantaranya adalah pertemuan di dunia, tetapi tidak pernah bertemu di akhirat. Siapa
mereka-mereka yang dipertemukan oleh Allah di dunia tetapi tidak akan pernah
dipertemukan di akhirat? Yaitu orang-orang kafir, orang-orang musyrik,
orang-orang yang memiliki penyakit kemunafikan yang mengeluarkan dia dari agama
Allah.
Maka sesungguhnya orang yang semacam ini mereka ketemu di dunia tetapi
tidak akan pernah ketemu di akhirat. Sebagaimana Rasulullah tidak akan bertemu
kembali dengan Abu Thalib, sebagaimana Abu Thalib tidak akan bertemu dengan Abu
Jahal, dan sebagaimana Abu Jahal tidak akan bertemu dengan Abu Lahab, dan
sebagaimana Abu Lahab tidak akan bertemu dengan istrinya, Ummu Jamil. Kenapa? Karena hakikatnya pertemuan bagi
orang kafir, mereka ketemu di dunia tetapi tidak akan pernah ketemu di akhirat.
Makanya Allah [swt] berfirman dalam surah Al-Ma’arij, “orang kafir itu
mereka berandai-andai kelak pada waktu hari kiamat, ketika mereka melihat
neraka begitu nyata ada di hadapan mereka yang selama ini mereka dustakan, yang
selama ini mereka kufuri, tiba-tiba mereka melihat azab neraka itu betul-betul
nyata di pelupuk mata mereka.” Tahukah kita apa yang diinginkan oleh mereka
ketika mereka sudah melihat neraka itu?
Orang-orang kafir lalu berkata, mereka kemudian berandai-andai, “cobalah
kami mampu menebus diri kami dari azab Allah ini walaupun dengan anak-anak
kami.” Dengan istri-istri mereka, dengan keluarga-keluarga besar mereka yang
dulu melindungi mereka ketika di dunia dan semua orang yang pernah mereka kenal
di atas muka bumi, maka mereka ingin sekali menebus dirinya supaya tidak
mendapatkan azab Allah dengan dia menebus dirinya dengan semua orang yang
menjadi keluarganya. Jadi orang kafir ketika mereka kelak di hadapan Allah
[swt], sesungguhnya orang-orang kafir itu menggadaikan keluarga mereka, gak
pengen ketemu. Maka sesungguhnya ada seorang ayah menggadaikan anaknya, “Ya
Allah ini anakku, ini istriku, ini keluarga besarku, ini orang-orang yang aku
kenal ya Allah. Azab mereka, siksa mereka, masukkan mereka ke dalam azab
jahannam yang begitu pedih di hadapanku ini, tapi satu : selamatkan saya dari
azab Allah.”
Nasib Keluarga Kita Di Hari Kiamat
Reviewed by Unknown
on
12:44 AM
Rating:
No comments