Akhlaqul karimah berlaku benar [as-siddiq]
Termasuk
sifat baik yang dinilai terpuji menurut etika Islam denga tujuan untuk
menyisihkan setiap manusia dari perbuatan jahat terhadap orang lain. Menurut
etika Islam sifat tersebut adalah as-siddiq. Dalam makna lughawi as-siddiq
berarti benar, jujur. Dalam pengertian etika islam sifat as-siddiq adalah sikap
mental yang mampu memberikan doorngan kuat untuk beramal sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya baik dalam ucapan maupun perbuatan. Dalam hal ini, Allah
berfirman di dalam surah at-Taubah ayat 119 yang artinya “hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
bernar.” [QS. AT-TAUBAH :119].
Dalam kaitan
dengan akhlaq, memiliki sifat terpuji as-siddiq merupakan suatu kewajiban juga
dalam tata hubungan antar mahluk dengan sesamanya merupakan kebaikan individual
dan kemasyarakatan. Kebenaran atau kejujuran adalah sendi terpenting bagi
berdiri teganya masyarakat bermoral dan berperikemanusiaan.
Tanpa kebenaran
akan hancurlahmasyarakat sebab, hanya dengan kebenaran maka dapat tercipta
adanya saling pengertian satu sama lain atau masyarakat dan tanpa adanya saling
pengertian, tidak mungkin terjadi saling tolong menolong.
Prinsip
as-siddiq dalam etika islam cenderung
kepada suatu nilai social yang memerlukan prasaranaan kokoh dalam kemaslahatan
masyarakat. Menegakkan prinsip kebenaran adalah salah satu sendi kemaslahatan
dalam hubungan antara golongan lainnya. Sifat as-siddiq tergolong akhlaq yang
terpuji yang pokok sebab sifat tersebut sebagai sumber dari sifat-sifat terpuji
lainnya yang dapat mengantarkan kamusia ke jenjang kehidupan serba baik dalam
tata hubungan individual dan kemasyarakatan.
Pandangan
menyeluruh dalam konteks ajaran islam lebih mendasar sifat as-siddiq tidak
hanya member janji-janji kebaikan individual dan kemasyarakatan duniawi akan di
bidang ukhrasi juga kan dapat mencapai kebaikan hakiki. Dari Abdullah bin
Mas’ud, Nabi [saw] bersabda “sesungguhnya kebenaran itu membawa kebaikan, dan kebaikan
itu membawa ke surga.
Seseorang
yang membiasakan diri berkata benar hingga tercatat di sisi Allah sebagai
siddiq [orang yang benar]. [Mutafaqqun Alaih]. Sebagai kelengkapan hadits ini
dapat dibandingkan dengan hadits nabi [SAW] “wajib kepadamu berkata benar
karena sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa
ke surga. Seseorang tiada henti-hentinya berkata dan berlaku benar dan
mengusahakan sungguh-sungguh akan kebenaran, sehingga di catat ia disisi Allah
sebagai seorang siddiq [orang yang benar]. [HR. Bukhari].
Jikasifatas-siddiqtersebutdiwujudkandalam
kehidupansehari-hari,maka kebenaran dan kejujuran yang telah membudaya dalam
pribadi-pribadi individu akan dapat tercermin di dalam perbuatan dan perkataan
setiap pemilik sifat as-siddiq. Jika seseorang bersifat as-siddiq maka dirinya
akan bertingkah laku yang baik bersifatmateriil maupunn on materiil. Jika
masyarakat atau bangsa yang bersifat siddiq maka mereka akan hidup tenang,
tenteram, dan damai, terhindar dari cela, dosa atau kecurangan yang
mengantarkan pada lembah kebinasaan seperti :
·
Dalam birokrasi ketatanegaraan dan administrasi
akan tertutup pintu korupsi
·
Di bidang ekonomi akan lenyap manipulasi
jual-beli
·
Di bidang perdagangan tiak mengalam pengurangan
timbangan atau sukatan
·
Di bidang lavering harta benda akan terhindar
dari pencurian, perampokan, pemerasan, penipuan, dan penggelapan.
Akhlaqul karimah berlaku benar [as-siddiq]
Reviewed by Unknown
on
7:41 PM
Rating:
No comments