ANTARA MENSYUKURI NIKMAT DUNIA DENGAN PENJARA DUNIA
Antara Mensyukuri Nikmat Dunia Dengan
Penjara Dunia-Dunia ini lebih jelek dari bangkai kambing, yakni dunia ini
tidak ada harganya sedangkan kita wajib mnesyuuri nikmat Allah di dunia ini.
Dunia itu penjara bagi orang mukmin. Penjara dalam dua hal.
Pertama,
seorang mukmin memenjarakan syahwatnya di dalam kehidupan dunia, dia tidak
mengumbarnya semau dia, mengikuti hawanya sehingga masuk ke dalam
perkara-perkara yang diharamkan Allah swt. Dia menahan, maka itu penjara
baginya. Tidak seperti kehidupan orang-orang kafir, mengikuti hawanya, apa yang
diinginkan hawa nafsunya sehingga masuklah ke dalam apa-apa yang Allah dan RasulNya telah
haramkan dari perkara-perkara yang besar.
Maka itu surg bagi dia, bagi orang mukmin penjara.
Yang kedua,
dunia ini penjara bagi orang mukmin dinisbahkan dengan kesenangan akhirat. Tidak ada artinya
kesenangan dunia ini walaupun dia hidup di dalam kemewahan dan kesenangan itu
penjara bagi dia.
Adapun
syukur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], syukur adalah
rasa terima kasih kepada Allah. Mengenai perwujudan syukur ini sangat banyak
macamnya untuk disalurkan, bukan hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam
perbuatan dengan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah dan melaksanakan
perintahNya.
Ini tidak
menafikan syukur, wajib bagi kita mensyukuri nikmat yang Allah karuniakan bagi
kita. Nimat umur, nikmat kesehatan,
nimat harta, nimat istri, dan ain sebagainya. wajib bagi kita bersyukur. Syukur dengan hati, syukur dengan lisan,
syukur dengan perbuatan dengan mengerjakan apa yang Allah perintahkan dari
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah.
Jadi dunia
itu penjara, penjara bagi orang-orang mukmin. Adapun nikmat yang Allah berikan
di dunia ini kita mesti bersyukur atasnya.
Apalagi nikmat hidayah, taufik. Hidaya yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya
adalah nikmat yang harus kita syukuri. Inilah nikmat yang sangat besar sehingga
kita dapat memeluk agama Allah swt.
ANTARA MENSYUKURI NIKMAT DUNIA DENGAN PENJARA DUNIA
Reviewed by Unknown
on
6:31 PM
Rating:
No comments