Business

Ads Top

The True Story ‘Indahnya Tolong Menolong’



Cerita ini saya buat untuk motivasi, makanya saya tidak mencantumkan nama tokoh realnya. Cerita ini sebenarnya sebuah fakta yang saya sangat bernafsu untuk menulisnya. Entah karena apa, yang pasti alasannya kompleks, diantara yang terpenting adalah untuk motivasi penulis dan pembaca sekalian. Harapan saya semoga tulisan ini bermanfaat.

Kita mulai dengan latar waktu, cerita ini terjadi ketika siang baru saja berganti malam, sesaat setelah azan magrib dikumandangkan. Sebagai seorang laki-laki maka diwajibkan untuk sholat berjamaah di Masjid, demikian yang dipahami oleh seorang pemuda. Maka saat ia sedang menulis ia mempercepat pekerjaannya dan siap-siap ke masjid.


Kondisi cuaca saat ini, khususnya di kota Makassar memang tidaklah menentu, saat ini musim hujan maka tidaklah mengherankan jika banjir (yang sebenarnya lebih tepat disebut air tergenang) adalah pemandangan yang lazim ditemui. Hal ini sudah umum dan biasa bagi masyarakat Makassar, apalagi di kompleks kos-kos di Jl.Poltek workshop UNHAS.

Maka, setelah berwudhu ia pun bersiap-siap dan merapikan diri kemudian berangkat. Saat ia hendak mengunci pintu, iqamah juga dikumandangkan maka ia tiba-tiba menjadi lebih lincah bergerak. Maka ia pun buru-buru memakai sandal dan berangkat ke masjid.

ditengah perjalanan ia berhenti sejenak, melihat genangan air di jalan menuju Masjid itu. Seperti terpal cair menutupi jalan dan bergerak oleh aliran sedang dan sedikit bergelombang oleh gesekan udara. Saat itu ia mencerna dalam pikiran bagaimana cara yang paling efisien untuk melewati jalan ini dan ia terus berpikir namun tidak terpikirkan olehnya untuk kembali saja dan sholat di kamar.

Saat ia masih dalam kondisi berpikir itu, ia dikejutkan oleh motor yang berhenti tepat di sampingnya. ia di tawari oleh pemuda lainnya, mau naik motor? Dalam hatinya ia dengan senang hati menerima tawaran itu. Tanpa banyak bicara ia naik saja dengan senangnya. Dari belakang ia memantau perjalanan ke masjid melewati jalan dengan air tergenang itu.

Seperti perahu yang membelah perkasanya laut motor itu juga mengantarkan mereka menuju Masjid melewati genangan air, dengan tujuan Mulia untuk memenuhi panggilan Ilaahi. Hanya beberapa menit saja mereka sudah sampai di Masjid. Saat ia hendak turun ia tidak lupa berterimah kasih. Namun yang terpenting adalah ia sangat bersyukur kepada Tuhan.
Buru-buru ia menuju tempat wudhu dan mencuci kaki kemudian mengisi saf yang sudah hampir penuh. Ia masih membayangkan perasaan senangnya, ia jadi belajar betapa berartinya sebuah perbuatan baik.

Semoga saja orang-orang yang berbuat baik senantiasa diberi curahan rahmat Allah [swt]. Semoga orang yang menolongnya itu istiqamah di jalan Allah [swt] sampai akhir hayatnya. Di adalah saudaranya saudara seiman, bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah. Wallahu A’lam bissawab.
The True Story ‘Indahnya Tolong Menolong’ The True Story ‘Indahnya Tolong Menolong’ Reviewed by Unknown on 6:01 PM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...