Business

Ads Top

Tata Cara Pelaksanaan Dan Manfaat Shalat Sunnah Rawatib

Ibadah sunnah adalah ibadah yang jika dikerjakan akan menambah tabungan amal di sisi Allah Swt. Ibadah sunnah dikerjakan akan memberikan pahala dan jika di tinggalkan tidak menyebabkan seseorang muslim berdosa. Ibadah sunnah yang cukup penting untuk diketahui adalah ibadah shalat-shalat sunnah. Bahasan utama di sini adalah manfaat atau keuntungan yang diperoleh dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah tersebut dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.


Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib 5 waktu. Shalat sunnah rawatib hukumnya sunnah muakadah. Shalat sunnah rawatib hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw, kecuali jika dalam kondisi safar atau perjalanan jauh.
Jumlah shalat sunnah rawatib sebanyak 22 rakaat, berikut ini :
·      2 rakaat sebelum shalat subuh (Qabliyah), dapat juga di tambah dengan shalat sunnah fajar sebanyak 2  rakaat. Shalat sunnah fajar dilaksanakan sebelum shalat qabliyah atau di waktu duha jika terpaksa. Sesudah shalat subuh tidak ada shalat sunnah rawatib.
·      4 atau 2 rakaat sebelum shalat Zuhur (qabliyah) dan 2 rakaat setelah shalat zuhur (ba’diyah)
·      4 atau 2 rakaat sebelum shalat Asar (qabliyah), Sesudah shalat asar tidak ada shalat sunnah rawatib.
·      2 rakaat sesudah shalat magrib (ba’diyah)
·      2 rakaat sebelum shalat Isya (qabliyah) dan 2 rakaat sesudah shalat Isya  (ba’diyah)
·      2 atau 4 rakaat sesudah shalat Jum’at

Namun demikian jika tidak dapat melaksanakannya secara sempurna minimal melaksanakan yang di tekankan, yaitu : 2 rakaat sebelum shalat subuh, shalat sunnah 4 rakaat sebelum shalat zuhur, shalat sunnah 2 rakaat setelah shalat zuhur. Shalat sunnah 2 rakaat sebelum shalat asar, shalat sunnah 2 rakaat sesudah shalat magrib, shalat sunnah dua rakaat seelum shalat isya, dan shalat sunnah 2 rakaat sesudah shalat isya.

Waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib yaitu di waktu shalat yang diiringinya, antara waktu setelah azan dan sebelum iqamah jika shalat berjamaah (untuk qabliyah) dan sesudah shalat berjamaah sebelum tiba waktu shalat wajib berikutnya untuk shalat rawatib ba’diyah. dan jika shalat sendirian maka pelaksanaannya sebelum shalat wajib untuk qabliyah dan sesudah shalat wajib untuk ba’diyah.
Pelaksanaannya sama dengan shalat lainnya, hanya saja niatnya berbeda dan tiap dua rakaat sekali salam. Berikut ini lafadz niat shalat sunnah rawatib :
·      Niat Shalat rawatib qabliyah shalat subuh
Ushalli sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
·      Niat Shalat sunnah 2 kali 2 rakaat qabliyah sebelum shalat zuhur
Ushalli sunnatash-zhuhri rak’ataini qabliyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah sebelum zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
·      Niat shalat sunnah 2 rakaat sesudah shalat zuhur (ba’diyah)
Ushalli sunnatash-zhuhri rak’ataini ba’diyyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah setelah zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
·      Niat shalat sunnah 2 rakaat sebelum shalat asar
Ushalli sunnatal ‘asri rakataini qabliyatal-lillaahi ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah sebelum ashar dua rakaat karena Allah Taala”
·      Niat shalat sunnah dua rakaat setelah shalat magrib
Niat shalat sunnah 2 rakaat sesudah shalat magrib (ba’diyah)
Ushalli sunnatal-magribi rak’ataini ba’diyyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah setelah magrib dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
·      Niat shalat sunnah 2 rakaat sebelum shalat isya (qabliyah)
Ushalli sunnatal-Isya’i rak’ataini qabliyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
·      Niat shalat sunnah 2 rakaat sesudah shalat isya (ba’diyah)
Ushalli sunnatal-isya’i  rak’ataini ba’diyyatal-lillaahi-ta’ala. Artinya “aku niat shalat sunnah setelah isya dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Keuntungan Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah Rawatib dikerjakan sebagai shalat sunnah yang mengiringi shalat Wajib 5 waktu, baik sebelum maupun sesudahnya. Hukum shalat sunnah Rawatib yaitu sunnah muakadah, sangat dianjurkan karena Rasulullah sendiri rutin melaksanakannya kecuali karena kepentingan mendesak, misalnya dalam keadaan safar. Berikut ini keuntungan yang diperoleh dari pelaksanaan shalat sunnah rawatib :
1.      Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah, orang yang mampu mejaga shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah shalat zuhur diharamkan Allah Masuk neraka. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, waktu tersebut adalah waktu dibukanya pintu-pintu langit, yang keutamaannya setara dengan shalat qiyamullail/tahajjud. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar, waktu tersebut adalah waktu Allah mencurahkan pandangan kasih sayangnya untuk mahluk.

2.      Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, orang yang selalu menjaga shalat 4 rakaat sesudah Isya, maka di beri keutamaan setara dengan ibadah malam Lailatul-Qadar.

3.      Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, orang yang selalu menjaga shalat sesudah magrib sebanyak 6 rakaat, Allah akan menghapuskan dosanya walaupun sebanyak buih di lautan, dalam hadits riwayat oleh Ibnu Majah .jika menambahnya hingga 10 rakaat maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.

4.      Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan secara rutin 2 rakaat sebelum shalat asar, maka akan diampuni oleh Allah SWT selama ia berjalan di bumi (HR. Abu Ya’la), mendapatkan kasih sayang Allah (HR. Abu dawud, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah,  Tirmidzi), tidak tersentuh oleh api neraka (HR. Thabrani, Abu Ya’la)

5.      Berdasarkan Hadits Yang Diriwayatkan Oleh Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu ‘Umar telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda “semoga Allah merahmati orang-orang yang shalat empat raka’at sebelum asar.”

6.      Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, “dua raka’at sunnah fajar lebih baik daripada dunia beserta segala isinya.”

7.      Tidak ada shalat sunnah yang lebih dipentingkan oleh Rasulullah SAW selain shalat sunnah Fajar (HR. Bukhari). Shalat sunnah fajar memiliki banyak keutamaan atau fadhillah (HR. Thabrani), berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, shalat sunnah fajar lebih baik daripada dunia beserta seluruh isinya.

Menurut penulis sendiri, sebagai tambahan saja bahwa shalat sunnah rawatib yang dilaksanakan secara rutin akan menambah motivasi untuk beribadah kepada Allah, mengoptimalkan waktu untuk kepentingan yang lebih baik, menambahkan rezeki, memudahkan urusan, menjernihkan pikiran, dan lain-lain. Untuk mendapatkan keutamaan atau keuntungan tersebut, sebaiknya memperhatikan pelaksanaan shalat rawatib berikut ini :
1.    Tempat Pelaksanaan shalat sunnah rawatib yang utama adalah di rumah/kos/kontrakan/apartemen
2.    Pengerjaan shalat sunnah rawatib sendiri-sendiri, tidak berjamaah
3.    Bacaan dalam shalat sunnah rawatib  tidak di nyaringkan
4.    Khusus untuk shalat sunnah rawatib qabliyah shalat subuh dan magrib, sebaiknya di rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah membaca surah al-kaafiruun, dan rakaat kedua membaca surah al-Ikhlas.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah bahwa “Nabi saw. dalam du raka’at sunnah fajarnya membaca Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surah al-Kaafiruun) dan Qul Huwallaahu Ahad (surah Al-Ikhlas).
5.    Niatnya disesuaikan dengan shalat wajib yang mengiringinya
6.    Setiap dua rakaat sekali salam
7.    Jika dilaksanakan di masjid, sebaiknya bergeser dari tempat pelaksanaan shalat fardhu
8.    Dalam keadaan musafir/perjalanan tisunnahkan melaksanakan shalat sunnah rawatib
9.    Tidak boleh melaksanakan shalat sunnah rawatib setelah shalat asar dan setelah shalat subuh.
10. Bagi seorang muslim yang rutin dan membiasakan shalat sunnah fajar, dan tidak sempat melakukannya di waktu sebelum shalat subuh, maka boleh menggantinya di waktu duha.
11. Memperhatikan hal-hal yang menambah konsentrasi dan kekhusuan shalat sunnah terutama kebersihan, wangi-wangian untuk laki-laki dan memposisikan diri shalat di hadapan Allah Swt.

Demikianlah tulisan ini di buat dikutip dari berbagai sumber, semoga saja bermanfaat untuk penulis di hari kemudian untuk menambah pundi-pundi amal dan demikian juga untuk sumber informasi ini. pun untuk orang-orang yang menyempatkan sharing dan berbagi informasi ini di mana saja, media sosial, dll. Terimah kasih, wassalam.

Dzikir setelah shalat sunnah rawatib
·        Khusus  untuk shalat sunnah qabliyah shalat subuh, sebaiknya  membaca dzikir berikut sebanyak 33 kali “allahumma rabba jibrila wa israafiila wa miikaa iila wa muhammadin nabiyyi, a’udzubika minan-nar”
      Artinya “Ya Allah, wahai Tuhan dari Jibril, israfil, mika’il, dan Nabi Muhammad    Aku berlindung diri dengan Engkau dari Neraka.”
·        Untuk shalat sunnah rawatib lainnya dianjurkan untuk membaca wirid berikut :
      Astagfirullaahal azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaiih (33 kali).
      Artinya “Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, yang    tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup lagi Yang Berdiri Sendiri, dan aku    bertobat kepada-Nya.”


Sumber Pustaka :
Al-Hafizd Ibnu Hajar Al-‘Asqalani., 2009. Kumpulan hadits dan sunnah Rasulullah             Muhammad saw. terjemah Bulughul Maram oleh Hamim Thohari Ibnu M.        Dailimi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sholikhin, Muhammad., 2012. Panduan Shalat Lengkap Dan Praktis. Erlangga, Jakarta.

Tata Cara Pelaksanaan Dan Manfaat Shalat Sunnah Rawatib Tata Cara Pelaksanaan Dan Manfaat Shalat Sunnah Rawatib Reviewed by Unknown on 7:47 AM Rating: 5

No comments

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...