Kisah Nabi Adam [as]
Sebelum nabi
Adam diciptakan, Allah menciptakan alam semesta : langit, bumi dan segala
isinya, gunung, laut, tumbuhan, hewan, bintang, dan matahari sebagai sumber
panas dan bulan sebagai penerang malam.
Langit dan
bumi Allah ciptakan dalam waktu enam masa,
sedangkan satu hari atau satu masa di sisi manusia sama dengan seribu tahun
menurut perhitungan manusia. Allah Maha Kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup
berfirman, “Kun!” maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.
Demikianlah
hanya beberapa hari saja proses penciptaan alam semesta sudah berarti jutaan
tahun bagi manusia. Tidak heran jika ilmuwan menemukan fosil yang usianya
jutaan tahun.
Penciptaan malaikat
Sesudah
menciptakan langit dan bumi, maka Allah menciptakan malaikat. Mahluk ini
diciptakan dari ‘nur’ atau cahaya. Malaikat diciptakan sebagai mahluk yang
tunduk patuh senantiasa berbakti kepada Allah, sama sekali tidak pernah durhaka
kepadaNya.
Malaikat
tidak memiliki nafsu, tidak makan dan tidak minum dan tidak tidur, serta tidak
melakukan perbuatan dosa. Tidak berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan dan memiliki alam tersendiri yang berbeda
dengan manusia, yaitu alam ghaib dan tidak dapat dilihat manusia.
Jin dan iblis
Jin dan
iblis diciptakan dari api yang sangat panas. Ia memiliki jenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada Allah
[swt]. Jin yang ingkar atau pembangkan disebut dengan iblis dan setan.
Iblis dan
keturunannya adalah mahluk yang sangat durhaka
dan jahat. Tidak ada kebaaikannya sama sekal.pekerjaaniblis dan setan
adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh ke dalam lembah dosa.
Permintaan
Iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat di kabulkan Allah [swt] sebab
dahulu Iblis adalah mahluk yang pernah patuh kepada Allah [swt]. Jadi
perpanjangan umur bagi Ibli hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi
kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah nabi Adam
diciptakan, Iblis menjadi mahluk pembangkang, maka ia dikutuk oleh Allah swt.
Dan diusir dari Surga. Kelak setelah hari kiamat, iblis dan setan akan
dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang berdosa.
Karena itu
Iblis dan Setan berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya dari kalangan jin dan
manusia agar menjadi penghuni neraka.
Asal mula nabi Adam [as]
sesudah
langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan, maka Allah [Swt]
hendak menciptakan mahluk yang akan diperintah untuk mengella bumi. Hal itu
diutarakan kepada para malaikat. “Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi
pengatur di bumi.”
Para
malaikat mengira lalai dalam menjalankan tugasnya maka mereka berkata; “mengapa
Tuhan menciptakan manusia? Bukankah mereka hanya akan berbuat kerusakan di atas
bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Sedangkan kami para
malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan namaMu?”
Untuk
melenyapkan kekHawatiran para malaikat itu, Allah [swt] kemudian berfirman.
“sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Para
malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah maha mengetahui
atas segala sesuatu?.
Demikianlah
Allah [swt] kemudian menciptakan Nabi Adal dari tanah liat dan lumpur hitam.
Setelah terbentuk, kemudian di masukkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian
hidup, bias berdiri tegak.
Allah
kemudian memerintah para malaikat untuk
bersujud atau menghormat kepada Adam.
Para malaikat pun bersujud atau hormat dan ucapan selamat atas terciptanya Adam.
Hanya Iblis
yang tidak mau bersujud. Ia membangkan pperintah Allah [swt].
Allah
bertanya, “apakah yang mmebuat engkau tidak mau bersujud kepada Adam?”
“saya lebih
baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api, sedang Adam hanya dari segumpal
tanah.” Kata Iblis mennyombongkan diri.
Yang
berpendapat api lebih baik dari pada tanah adalah iblis sendiri. Padahal hanya
Tuhanlah yang Maha Tahu tahu siapa yang
lebih mulia diantara mahluk ciptaanNya.
Allah [swt]
murka mendengar jawaban Iblis, “hai Iblis ekluarlah engkau dari surga. Sungguh
tidak patut kau tinggal disini lagi dan terkutuklah engkau selama-lamanya!”
Iblis
berkata, “wahai Tuhan! Engkau kutuk dan engkau usir aku dari surge karena Adam,
saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat
nanti”
Permohonan
Iblis dikabulkan: ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba. Iblis
kemudian bersumpah, “ya, tuhan karena engkau telah menghukum saya sebaga yang
tersesat., maka saya akan menghalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalanMu
yang lurus. Saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang, dari kiri dan
kanan!”
Itulah
sumpah iblis. Ia bertekad untuk menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka
menjauhi perintah Tuhan berbuat kekacauan di muka bumi, saling bermusuhan dan
berbunhan satu sama lain.
Allah
berfirman, “untuk melawan segala tipu daya akal busukmu, aku beri manusia
senjata yang ampuh. Dengan akal itu aku bimbing mereka dengan petunjuk-petunjuk
[agama]. Aku tuntun mereka ke jalan yang benar. Dengan akal itu manusia akan
mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang tidak
menggunakan akalnya tentu dapat kau sesatkan. Mereka yang sesat itu, akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya padaKu di hari kemudian!”
Mendengar
firman Allah, iblis semakin benci kepada Adam, ia kemudian mendekati Adamm.
Diperiksanya seluruh tubuh Adam. Ia ingin mencari titik kelemahan Adam.
Akhirnya dapat ditemukannya yaitu nafsu. Nafsu cenderung melakukan perbuatan
yang buruk. Bila manusia cenderung menurutkan Hawa nafsunya maka sangat mudah
bagi iblis untuk menjerumuskannya.
Allah
kemudian mengajarkan kepada Adam nama-nama benda yang dilihatnya. Dengan
demikian Adam mengetahui nama-nama benda yang ada di muka bumi. Itulah
pengetahuan pokok yang nanti diperlukannya untuk mengatur dan memelihara bumi.
Kepada para
malaikat. Allah ingin membuktikan kemamuan manusia untuk mengatur dan
memelihara bumi.
Berfirmanlah
Allah kepada para malaikat, “sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu!”
“maha suci
Engkau ya Allah. Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang engkau ajarkan
kepada kami. Hanya Engkaulah yang mengetahui segala-galanya.” Kata para
malaikat dengan penuh takzim.
“hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama benda-benda itu!” firman Allah. Adam kemudian
menyebut nama-nama benda benda yang dikettahuinya. Para malaikat kagum dan member
hormat sehormat-hormatnya.
“bukankah
sudah kukatakan, aku mengetahui rahasia langit dan bumi? Aku lebih mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui?” Firman Allah kepada para malaikat.
Para
malaikat lalu memuja dan mengagungkan Allah, mereka semakin menaruh hormat
kepada Adam. Ternyata Adam telah mengetahui apa yang belum mereka ketahui.
Allah
kemudian memberikan Adam sebuah tempat yang nyaman dan sentosa yaitu surge.
Tempat itu indah permai. Segala kebutuhan hidup telah ersedia. Kebun surge
penuh dengan buah-buahan yang rasanya lezat. Air sungainya jernih dan berbau
harum. Pohon, tumbuhan dan rumput seperti di tata rapi, teduh dan nyaman
sekali.
Sebenarnya
tempat itu sangat menyenangkan, Adam berkeliling menjelajahi kebun-kebun dan
taman-taman, tetapi ia merasa kesepian karena tidak memiliki kawan.
Diciptakannya ibu umat manusia
Adam merasa
kesepian karena tak mempunyai teman atau pasangan. Padahal ia melihat semua
binatang yang ada di surge itu hidup berpasang-pasangan
Rasa sepi
dan sedih membuatnya letih Adam pun tertidur pulas di bawah pohon yang teduh.
Allah mahatahu, Ia mengetahui pula yang tergerak dalam hati Adam yaitu ingin
memiliki teman. Maka selagi Adam tertidur, Allah menciptakan manusia lagi yang
diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenis dengan Adam. Ia
adalah seorang wanita. Dan di namakan Hawa.
Ketika Adam
bangun dari tidurnya, ia pun terkejut. Adam mengusap-usap matanya, seakan tak
percaya. Ia meliaht seseorang duduk di sampingnya. Wanita itu indah, cantik dan
menakjubkan.
“siapakah
engkau? Mengapa berada di sini?” Tanya Adam. Dengan tersenyum Hawa menjawab,
:Aku adalah Hawa yang diciptakan untuk menjadi teman hidupmu.”
Betapa
gembira hai Adam mendengar jawaban itu. Ia memuji dan bersyukur kepada Allah
yang telah mengabulkan keinginannya sehingga ia tidak merasa kesepian lagi. Hawa
telah di takdirkan menjadi istri Adam. Sepanjang hari mereka bersuka ria di
taman surge. Keduanya dapat bersenang-senang sepuas hati. Mereka boleh makan
apa saja makanan buah-buahan yang tersedia di surge. Hanya satu yang dilarang
Allah untuk mereka makan, yaitu buah Khuldi.
Jebakan Iblis
Iblis telah
bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia berdaya upaya agar Adam
terusir dari surge. Pada suatu ketika ia berhasil masuk surge. Kebetulan saat
itu Adam dan Hawa sedang merasa kehausan dan lapar. Iblis dating semabri
berkata, “hai Adam, tampaknya, kau dan istrimu sedang lapar dan haus. Makalah
buah di hadapanmu itu. Lihat, warnanya begitu indah dan segar, baunya pun
sangat harum tentu rasanya sangat lezat.”
Adam tahu,
buah di hadapannya mmeang tampah lain daripada yang lain. Tapi buah itu adalah
buah larangan. Maka ia tak mau memetiknya. Iblis membujuk Hawa tapi Hawa juga
tak berani makan buah itu.
Iblis kecewa
dan merasa sakit hati. Tapi ia tidak putus asa. Pada suatu saat ia mendekati Adam lagi. Kali ini ia berkata,
“mengapa Tuhan melarangmu makan buah ini? Tak lain agar kalian tidak jadi
malaikat. Sebab jika kalian makan buah itu kalian akan menadi penghuni kekal di
surge ni.” Percayalah, aku adalah seorang teman yang member nasihat baik.”
Pendirian Adam
tidak tergoyahkan. Ia tetap tidak mau menuruti godan iblis untuk makan buah
khuldi.
Pada suatu
kesempatan iblis datang lagi. Ia memilih waktu tepat, Adam dan Hawa baru saja
berjalan-jalan keliling surge. Mereka kelelahan, saat itulah iblis berkata,
“hai Adam, ketahuilah sebenarnya hanya golongan malaikat saja yang boleh makan
buah itu, sebab dengan memakan buah itu para malaikat akan mengalami hidup
kekal tanpa mengalami kematian.”
Adam dan Hawa
mulai mendengar perkataan iblis. “kami tellah mendengar rahasia Allah sebelum
kalian diciptakan bahwa kalian takkan hidup kekal abadi di surge ini makanlah
buah itu, rasanya sungguh lezat tak ada duanya di surge ini. Sungguh bodoh jika
kalian tidak mau menerima nasihatku ini.”
Adam dan Hawa mulai tertarik
Iblis
meneruskan bujukannya, “aku bersumpah di hadapan kalian. Demi Allah aku
sebenarnya hanya member nasihat, karena aku merasa kasihan pada kalian berdua.
Larangan Tuhan itu tak lain adalah supaya kalian tidak bias hidup kekal di
surge ini.”
Hawa yang
terkan bujukan iblis itu berkata kepada Adam. “rupanya ia benar ucapan iblis
itu. Ia telah bersumpah dengan nama Allah.
Hawa yang
lemah hatinya kemudian menghampiri pohon khuldi dan memetik buahnya. Pada saat
itu Adam dan Hawa, sedang merasa lelah dan haus serta lapar. Terlebih setelah
mendengar ucapan Iblis bahwa buah khuldi itu rasanya paling lezat di surge.
Keduanya pun lupa pada peringatan Allah. Keduanya lalu memakan buah itu.
Rasanya lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah.
Allah
mencela perbuatan mereka dan berfirman, “bukankah Aku telah melarang kamu
berdua mendekati pohon itu, dan Aku katakana kepAdamy; sesungguhnya syetan itu
adalah musuhmu yang nyata.”
Adam dan Hawa
sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka terbuka. Mereka
berlarian kesana kemari sembari menutupi auratnya dengan dedaunan surge. Mereka
sangat malu dan takut mendengar firman Allah.
Namun
akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan diri
dari hadapan Allah Yang Maha Mengetahui.
Dengan
tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah dilakukan Adam berkata, “wahai
Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar
perintahMu, karena terkena bujukan Iblis, jika Engkau tidak mengampuni kami dan
member rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang
yang merugi.”
Adam dan Hawa diturunkan ke bumi
Allah Maha
Pengasih dan Maha Pengampun, taubat Adam dan Hawa diterima, keduanya diampuni
Allah [swt]. Tetapi atas kesalahan itu, mereka harus keluar dari surge yang
penuh kenikmatan, ini sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan
manusia sebagai khalifah di bum, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi.
Maka
berfirmanlah Allah : “demi kemuliaanKu, kamu berdua harus meninggalkan surge
ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Di sana segala
kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja
keras untuk mendapatannya.”
Selain Adam Hawa
iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup
bersama iblis di bumi. Firman Allah : “turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu
hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akan di bangkitkan. Di atas
bum kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapatkan godaan dan tipu daya iblis agar anak cucumu
celaka dan hidup sengsara . disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan
berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga.
Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan di kala melahirkan anak. Namun,
kamu jangan kHawatir kamu dan anak cucumu akan Ku beri petunjuk-petunjuk yaitu
ajaran-ajaran agama. Barangsiapa mengikuti petunjukKu maka ia akan selamat dari
godaan Iblis.”
Demikianlah Adam
dan Hawa harus turun dari surge, sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di
tempat yang terpisah jauh. Konon Adam di turunkan di tanah hindia sedang Hawa
diturunkan di tanah Arab.
Di bumi mereka
harus menghadapi tantangan beratuntuk mempertahankan kehidupan. Wajah bumi yang
belum tersentuh tangan manusia keadaannya sangat menyeramkan . gunung-gunung
menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa
tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil
berkeliaran di mana-mana.
Untuk
melindungi tubuhnya dari Hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa
memakai kulit binatang sebagai pakaiannya/.
Selama
bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tematke tempat
lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan pebbuh dnegan bahya yang
mengintai. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka
bertemu di padang arafah setelah saling mencari selama 40 tahun.
Betapa
terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak
jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru.
Kini
mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal anak manusia. Adam dan Hawa
tinggal di sebuah goa besar dan lebar. Goa out terletak di dataran tinggi
sehingga tidak gampang diserang binatang buas.
Dengan bekal
yang telah diberikan Allah [swt], Adam mulai mengelola alam di sekitarnya. Ia
menjinakkan binatang untuk diternakkan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan
buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Adam
agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik. Apakah
karena kesalahan nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus menderita hidup
di dunia? Bukan? Nabi Adam memang diciptakan Allah sebagai khalifah atau
pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptkana Nabi Adam di
tempatkan di surge, setelah itu, beliau harus ke tempat tujuannya yatu bumi.
Namun dari
sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu saitan dan
iblis.mereka akan berusaha dengansegala macam cara untuk menjerumuskan manusia
ke lembah dosa. Salah satu jurus iblis yang aling ampuh untuk meruntuhkan iman
manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam
pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa. Maksiat adalah maksiat, barang
tetap haram itu sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan
yaitu musuh yang nyata bag semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi
ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat
dipahami oleh manusia agar menghindarinya.
Kisah qabil dan habil
Waktu terus
berlalu. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan Hawa melahirkan sepasang
anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki dinammakan Qabil yang perempuan
diberi nama Iqlima.
Pda tahun
berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam
dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan cucu yang
berkembang biak mengisi bumi Allah [swt].
Di bawah
asuhan ayah dan ibunya yang penuh cinta kasih, tumbuhlah keempat anak itu
dengan cepat. Nabi Adam dan Hawa tidak membedakan kasih saying di antara
anak-anaknya. Yang perempuan dididik sesuai dengan kodrat wanita yaitu menolong
ibunya dan mengurus rumah tangga dan melakukan hal-hal yang menjadi tugas
wanita. Sedang yang laki-laki mencari nafkah sesuai dengan bakat masing-masing.
Qabil berusaha dalam bidang pertanian, Habil berusaha di bidang peternakan.
Ketika
menginjak usia dewasa Allah member petunjuk kepada nabi Adam agar mengawinkan
putra putinya. Qabil di kawinkan dengan Labuda, sedang Habil dikawinkan dengan
adk Qabil bernama Iqlima. Inilah syariat yang teah di tentukan oleh Allah
[swt]. Cara ini disampaiakn nabi Adam kepada putra putrinya. Namun Qabil
menolaknya mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dnegan labuda yang berwajah
jelek, tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima.
Rupanya
Qabil telah termakan bujukan Iblis, ia lebih memperturutkan Hawa nafsu dari
pada akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Nabi Adam.
Nabi Adam
adalah ayah yang bijaksana. Ia terus menasihati Qabil agar menerima keputusan
yang berasal dari Allah, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam
memerintahkanQabil dan Habil mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang
akan memutuskan masalah itu.
Maka dengan
disaksikan seluruh anggota kelaurga Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan
qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja
memilih jenis gandum dari hasil yang jelek sedangkan habil memepersembahkan
seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi.
Dengan
berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudiannampak api besar
Nampak menyambar kambing persembahan Habil. Sedangkan gandum persembahan Qabil
tetap utuh, berarti qurbannya tidak diterima.
Qabil sangat
kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu. Padahal hatinya tetap tidak mau menerimana. Maka
berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan labuda dan Habil dengan Iqlima.
Hari-hari
berlalu. Iblis datang merasuki pikiran Qabil. Ia membisikkan sesuatu. Bahwa
jika qabil dapat membunuh habil tentulah ia akan dapat mengawini iqlima yang
cantik jelita. Hal ini terus menerus dilakukan oleh iblis tanpa jemu dan bosan.
Pada
dasarnya nafsu qabil memang ingin memiliki iqlima, maka ia turuti bisikan iblis
itu.
Pada suatu
hari, ketika Habil mengembalakan ternaknya di tempat yang sepi jauh dari
pemukiman nabi Adam dan Hawa, tiba-tiba tanpa setahu Habil saudaranya itu
memukul kepalanya dengan keras sekali.
Maka matilah
habil. Inilah pembunuhan pertama atas umat manusia di bumi. Iblis tertawa
kesenangan, ia sudah mempunyai teman.
Setelah
habil mati, qabil merasa kebingungan. Diguncang-guncangkan tuvuh saudaranya
itu, tentu saja tak mau bergerak. Lalu ia bawa ke sana ke mari. Ia benar-benar
kacau, tak tahu harus di kemanakan mayat saudaranya itu. Ia merasa menyesal,
air matanya berlinangan.
Pada saat
qabbil kebingungan, Allah memberikan Ilham melalui burung gagak. Ada dua ekor
burung gagak yang berebut hendak mematuk mayat Habil. Burung gagak itu
bertarung. Salah seekor tewas dalam pertarungan itu. Lalu burung gagak yang
masih hidup menggali tanah. Burung gagak ditarik ke dalam tanag dan
ditimbunnya.
Demkainlah,
qabil meniru peruatan burung gagak itu. Ia menggali tanah dan menguburkan mayat
saudaranya itu. Namun setelah selesai menguburkan mayat saudaranya, ia tetap
merasa gelisah. Apa yang harus dikatakan kepada bapanya nabi Adam.
Ia tidak
beran pulang. Rasa bersalah membuatnya ketakutan sendiri. Lebih-lebih pada
waktu ia melihat ayahnya dari atas bukit datang menghampiri qabil panic. Ia
melarikan diri. Masuk hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.
Nabi Adam
dan Hawa merasa sedih atas kejadian itu. Sebab beliau itu hanyalah manusia
biasa yang mempunyai hati dan perasaan. Ia beliau pasrah kepada Allah dan
menerimanya sebagai takdir dan
kehendakNya. Ia bermohon untuk diri dan keluarganya agar dikaruniai kesabaran
dan keteguhan iman. Serta bertaubat, beristigfar mohon pengampunan Allah.
Selama
beberapa tahun, Hawa melahirkan putra putrid kembar. Sehingga anak turunannya
demikian banyak. Maka berkembanglah anak manusia keturunan nabi Adam. Setelah
manusia berkembang demikian banyak, dan nabi Adam meninggal dunia, banyak
manusia yang berpaling dari kebenaran. Untuk mengingatkan manusia dari
kelalaian maka Allah mengutus nabi setelah nabi Adam.
Kisah Nabi Adam [as]
Reviewed by Unknown
on
5:57 PM
Rating:
No comments